Selasa, 4 Mei 2021
Yohanes 14:27-31a
27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku,"
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, tak ada orang tak menginginkan kedamaian. Tak sedikit juga yang menggambarkannya sebagai ketenangan dalam hati dan kesejahteraan dalam kehidupan duniawi.
- Tampaknya, pada umumnya orang menggambarkan kedamaian dan kesejahteraan tak akan dialami kalau berada dalam keadaan susah derita. Kedamaian itu hidup aman tanpa halangan dan ancaman karena segalanya tertata rapi dan menciptakan ketenangan tanpa gejolak.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, walau dapat merasa tidak tenang menghadapi tantangan dan ancaman, orang tetap bisa mengalami kedamaian sejati yang berasal dari Tuhan yang tak terhalang oleh peristiwa susah dan derita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat menikmati damai sejahtera dari Tuhan yang sungguh berbeda dengan gambaran damai sejatera duniawi karena yang berbahaya bagi manusia sejatinya selalu ada dalam perjuangan hidup harian.
Ah, yang namanya damai sejahtera itu ya hati damai karena memiliki harta besar dan kedudukan tinggi.
No comments:
Post a Comment