Santo Filipus dan Santo Yakobus, Rasul
Senin, 3 Mei 2021
Yohanes 14:6-14
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, sebagai orang Kristiani orang dapat merasa bangga hidup dalam keluarga perintis kehidupan jemaat Gereja tertentu. Kekristenannya sudah terbentuk sejak dalam kandungan.
- Tampaknya, sebagai orang Kristiani orang dapat merasa bangga karena bertahun-tahun lamanya selalu menjadi bagian kepengurusan Gereja. Bahkan posisinya tidak tergantikan hampir selama sepuluh periode.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, walau baptis bayi dan lama jadi pengurus Gereja, hal itu bukan jaminan orang sungguh mengenal Tuhan bila tak biasa berbicara dengan nurani karena hanya mengandalkan keanggotaan lahiriah. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kesungguhannya ikut Tuhan tidak terutama ditentukan oleh lamanya aktif dalam hidup keagamaan tetapi sejauh mana memiliki hubungan batin dengan sosok yang berbicara dalam nurani sebagai pengejawantahan sosok sorgawi.
Ah, asal aktif agama jelas orang tahu banyak tentang Tuhan.
No comments:
Post a Comment