diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 23 Agustus 2013 Diperbaharui: 03 Februari 2019 Hits: 5993
- Perayaan25 Mei
- Lahirtahun 1566
- Kota asalFlorence Italia
- Wafat
- 25 Mei 1607 | Oleh sebab alamiah
- Beatifikasi8 Mei 1626 oleh paus Urbanus VIII
- Kanonisasi
- 28 April 1669 oleh Paus Klemens IX
Tetapi, setahun kemudian ayahnya menjemputnya pulang. Ayahnya mulai berpikir untuk memilihkan seorang suami kaya baginya. Tetapi, Katarina sudah bertekad untuk menjadi seorang biarawati. Kedua orangtuanya amat terkejut ketika ia mengatakan kepada mereka bahwa ia telah mengucapkan kaul kemurnian. Mereka tidak percaya. Akhirnya, mereka mengijinkan Katarina masuk biara Karmel. Namun, hanya lima belas hari kemudian, mereka datang menjemputnya pulang. Mereka berharap dapat mengubah pikirannya. Setelah tiga bulan berusaha membujuknya tanpa hasil, mereka akhirnya menyerah. Mereka membiarkannya pergi untuk selamanya dengan restu mereka. Hal itu terjadi pada tahun 1582, tahun wafatnya St. Theresia dari Avila di Spanyol.
Ketika masih novis, St. Maria Magdalena sakit parah. Para biarawati khawatir kalau-kalau ia meninggal. Sebab itu, ia diijinkan segera mengucapkan kaul religiusnya. Melihat bagimana ia menderita begitu hebat, salah seorang biarawati bertanya kepadanya bagaimana ia dapat menahan rasa sakit tanpa mengeluh sama sekali. Maria Magdalena menunjuk ke arah salib, katanya, “Lihatlah, betapa kasih Tuhan yang demikian besar itu telah menderita bagi keselamatanku. Kasih yang sama melihat segala kelemahanku dan memberiku kekuatan.”
St. Maria Magdalena harus mengalami banyak penderitaan hebat sepanjang hidupnya. Ia juga harus mengalami pencobaan-pencobaan berat akan ketidakmurnian dan keserakahan akan makanan. Ia dapat mengatasi segala pencobaan itu dengan cintanya yang besar kepada Yesus dalam Ekaristi Kudus dan kepada Bunda Maria. Seringkali ia hanya makan roti dan minum air putih saja. Ia juga melakukan latihan-latihan penyangkalan diri yang lain.
Cintanya kepada Yesus begitu mendalam hingga ia akan berkata, “Kasih tidak dikasihi, Kasih tidak dikenali oleh makhluk ciptaan-Nya Sendiri.” Dengan bercucuran air mata, ia akan berdoa serta mempersembahkan segala penderitaannya demi silih bagi para pendosa dan orang-orang yang tidak percaya, hingga akhir hayatnya. Suatu ketika ia mengatakan, “O Yesus-ku, andai saja aku mempunyai suara yang cukup kuat dan lantang hingga terdengar ke seluruh penjuru dunia, aku akan berseru-seru agar Engkau dikenal dan dikasihi oleh semua orang!”
St. Maria Magdalena de Pazzi wafat pada tanggal 25 Mei 1607 dalam usia empat puluh satu tahun. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Klemens IX pada tahun 1669.
No comments:
Post a Comment