Monday, May 31, 2021

Selamat Berpisah


"Siang romo. Tgl 31 jam pinten nggih? Lali kulo jame" (Selamat siang, rama. Tanggal 31 Mei 2021 mulai jam berapa, ya? Saya lupa jamnya) kata Mas Bowo dari Paroki Mlati lewat WA pada tanggal 28 Mei 2021 jam 11.46. Terhadap pertanyaa itu Rm. Bambang menjawab juga lewat WA "Jam gangsal sonten maaaas 🤪🤪🤪🤪🤪" (Jam lima sore, maaaas ha ha ha). Berkaitan dengan tanggal 31 Mei itu pada ini jam jam 05.00 Rm. Agoeng mengirim pesan WA "Mangke jam 17 nggih?" (Nanti jam 5 sore ya?) yang dijawab oleh Rm. Bambang "Betuuuuul". Ternyata Rm. Bambang juga menerima telepon dari Bu Rini pada jam 08.09 yang bertanya tentang jam mulai misa yang dijawab oleh Rm. Bambang "Jam lima sore". Tiga orang dengan pertanyaan masing-masing memiliki kepentingan berbeda satu sama lain. Tetapi semua berkaitan dengan acara Misa di Domus Pacis Puren pada Senin 31 Mei 2021. Mas Bowo akan datang untuk membantu mengiringi dengan organnya. Rm. Agoeng akan hadir untuk memimpin bersama Rm. Hartanta. Sedang Bu Rini berkepentingan dengan penataan catering yang harus sudah selesai sebelum Misa dimulai agar tidak mengganggu.

Sesudah makan pagi hari itu, beberapa karyawan Domus sibuk di ruang serba guna yang sehari-hari lebih tampak sebagai tempat paskir mobil dan motor. Mereka menyiramkan air dengan selang ledeng di lantainya. Kemudian kursi-kursi plastik berwarna biru, yang tertumpuk karena tak terpakai mulai dengan 2 Maret 2019 selama masa pandemi, diturunkan digerujuk air satu per satu. Dengan bersihnya lantai yang terasa segar, kursi-kursi ditata dalam dua kelompok deretan kanan dan kiri menghadap ke barat. Tatanan kursi dereten terdiri dari empat-tiga-empat-tiga formasi. Jarak antara kursi satu dan lainnya dalam masing-masing deretan sekitar 1 meter. Kesemuanya adalah untuk menjaga jarak orang-orang yang akan duduk. Ini adalah salah satu pokok dalam protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19. Setelah itu altar dari kapel Domus diambil dan diletakkan di bagian barat ruang serba guna. Segala pekerjaan ini menjadikan ruang serba guna siap dipakai untuk penyelenggaraan misa.

Sore hari itu Domus Pacis Puren mengadakan misa bersama orang-orang yang pernah menjadi relawan penyediaan masakan selama kehidupan penghuni Domus dari 1 September 2013 sampai dengan 31 Desember 2020. Dari 89 orang yang pernah menjadi relawan pada sore itu hadir 55 orang. Beberapa peserta datang bersama keluarganya. Mereka menduduki kursi-kursi menghadap ke barat. Sedang bagian barat duduk para rama Domus Pacis Puren menghadap ke timur disertai para karyawan yang duduk di belakangnya. Rm. Hartanta, direktur Domus, didampingi Rm. Agoeng, ketua para rama praja Keuskupan Agung Semarang, menjadi pemimpin misa. Bapak Bowo, warga Paroki Mlati, juga ada di bagian barat dengan organnya mengiringi lagu-lagu yang dinyanyikan.

Pada jam 17.00 Rm. Bambang membuka dengan doa rosario sebagai penutup bulan Mei masa devosi pada Bunda Maria. Setelah itu misapun dimulai. Dalam homilinya Rm. Hartanta menyampaikan proses penghadiran dan penerimaan kebaikan secara timbal balik antara para mantan relawan masak dan para penghuni Domus Pacis Puren. Para relawan masak menghadirkan kebaikan rejeki yang diterima sebagai kesejahteraan oleh penghuni Domus Pacis Puren. Para rama rumah tua didalam SK ditugasi menjadi pendoa Keuskupan Agung Semarang menghadirkan kebaikan lewat doanya kepada para relawan. Kemudian seusai doa sesudah Komuni Rm. Hartanta meminta Rm. Agoeng dan Rm. Bambang menyampaikan sambutan. Rm. Agoeng menyampaikan pengalaman pernah tinggal di Domus Pacis Puren dan pengalaman terjadinya proses perjalanan kelompok relawan masak. Rm. Agoeng ikut menikmati kebaikan para relawan dari 1 September 2013 hingga 12 September 2017. Kemudian Rm. Bambang dalam sambutan menekankan kesiagaan berpindah para rama yang sudah terbina sejak November 2019. Dalam kalimat penutup sambutan Rm. Bambang sambil melambaikan telapak tangan ke arah para mantan relawan mengatakan "Selamat berpisah yaaaa". Memang, itu adalah acara MISA PERPISAHAN yang ditutup dengan makan malam bersama. Semua yang meninggalkan ruang serba guna menerima dos isi beberapa macam snak sumbangan dari beberapa mantan relawan.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...