Wednesday, September 3, 2025

Lamunan Pekan Biasa XXII

Kamis, 4 September 2025

Lukas 5:1-11

1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, setiap orang pernah mengalami kebuntuan hidup. Setiap orang pernah mengalami kegagalan.
  • Tampaknya, bagi orang yang kurang semangat kegagalan bisa membuat putus asa. Bagi orang yang tegar orang akan mengulang dan mengulang hingga tak gagal pada suatu saat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun kegagalan merupakan hal pahit yang masuk dalam pengalaman hidup, kalau orang biasa mendengarkan suara dari dalam relung hatin, sederita apapun orang menanggung kegagalan, itu semua justru akan menjadi petunjuk hadirnya cara atau bentuk kerja baru. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami pernik-pernik pembaruan dalam ketidaksuksesan kerja harian.

Ah, bagaimanapun juga kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

No comments:

Post a Comment

Piknik Domus

Dalam sejarah kehidupan Domus Pacis, ketika masih di Domus Pacis Puren, Paroki Pringwulung, ada acara yang disebut ":Piknik". Pert...