Tuesday, September 16, 2025

Pak Tukiran Mantu


Minggu tanggal 14 September 2025 di Dusun Pangukan, Tridadi, Sleman, Jogja. Rm. Bambang melihat ada banyak mobil terparkir berurutan. Banyak sepeda motor juga sudah ada di parkiran sementara itu banyak pemotor masih berdatangan. Dari jauh sudah terdengar penyanyi melantunkan lagu-lagu. Ada seorang bapak membantu Rm. Bambang masuk ke tempat hajatan. Banyak tamu undangan sudah memenuhi halaman. Ada yang berurutan menungguh giliran naik ke podium menyalami sepasang pengantin yang didamping oleh ayah ibu pihak putri di sebelah kanan dan pihak lelaki di sebelah kiri dari sepasang pengantin itu. Rm. Bambang duduk di kursi roda berdekatan dengan sepasang suami istri yang sudah lansia. Setiap kali ada saja tamu-tamu menghampiri Rm. Bambang dan menyalami. "Itu pasti orang-orang Katolik" katanya dalam hati. 

Ternyata ada beberapa orang Domus Pacis yang datang : Mbak Tri, Mbak Sari, Bu Rini, dan Mas Ardy. Bahkan kemudian tampak pula Rm. Andika, Direktur Domus. Katanya, banyak karyawan Domus sudah datang malam sebelumnya. Bu Titik Waluyanti, salah satu relawan Domus, ikut di gereja Paroki Warak pada jam 10.00. Orang-orang Domus, termasuk Rm. Andika dan Rm. Bambang, datang di hajatan itu khusus untuk Pak Tukiran. Pada hari itu Pak Tukiran menyelenggarakan hajatan perjawinan putrinya, Agustina Dwi Astutiningsih, yang mendapatkan pasangan Raden Mas Leonardo Kusumo Antono. Amat banyaknya tamu tak hanya datang dari lingkup Lingkungan Pangukan dan Paroki Warak. Tetapi banyak pula tamu dari Universitas Sanata Dharma, karena selain aktif di Gereja anak Pak Tukiran juga menjadi dosen di Sanata Dharma. Kalau para penghuni Domus banyak yang bersemangat datang, tentu saja karena Pak Tukiran adalah salah satu karyawan Domus. Bahkan Pak Tukiran adalah karyawan terlama. Dia sudah menjadi tenaga melayani rama sepuh mulai tahun 1984 sejak masih di Wisma Unio Jetis. Pak Tukiran juga mengalami melayani para rama sepuh yang ada di Wisma Petrus dan kemudian ditetapkan menjadi tenaga Domus Pacis sejak masih di Puren. Sebenarnya, sebagai karyawan tetap Keuskupan Agung Semarang, Pak Tukiran sudah pensiun. Tetapi dia masih rela menjadi tenaga honorer di Domus Pacis Santo Petrus. Dalam hajatan itu tentu saja ada foto-fotoan. Rm. Bambang, yang terhalang naik di podium karena berkursi roda, juga mengalami foto bersama pengantin yang didampingi oleh bapak-ibu Tukiran. Mereka turun menghampiri Rm. Bambang.

No comments:

Post a Comment

Rm. Yadi

Dulu ketika masih berada di Domus Pacis Puren, Pringwulung, Rm. Yadi menjadi rama paling tua di antara para rama lain penghuni Domus Pacis. ...