Tuesday, September 16, 2025

Mas Bayu Lulus Diklat

Bagaimanapun juga, yang namanya lansia pada umumnya sudah dimaklumi kalau menderita berbagai kerentanan baik ragawi maupun jiwani. Bagaimanapun juga, yang namanya lansia pada umumnya sudah dimaklumkan kalau dalam keseharian membutuhkan bantuan pelayanan khusus. Apalagi kalau sudah mengalami berbagai macam penyakit, kelemahan fisik, dan kemunduran daya kognitif, layaklah kalau lansia membutuhkan penjagaan khusus. 


Semua itu mewarnai kehidupan para rama Domus Pacis Santo Petrus. Sebenarnya Rm. Andika, Direktur Domus yang relatif masih muda, juga sudah harus menjaga kesehatan. Tetapi beliau masih enerjik dan dalam mobilisasi berkendaraan sendiri masih terjadi dalam keseharian. Daya untuk melayani diri sendiri juga masih handal. Lain halnya dengan 12 rama sepuh yang ada di Domus Pacis. Kesemuanya tidak hanya sudah lanjut usia. Sebelas orang sudah akrab dengan kursi roda. Tetapi kesemuanya sudah membutuhkan pelayanan untuk kebutuhannya. Kondisi fisik yang diwarnai oleh kelemahan sungguh membutuhkan penjagaan khusus. Bahkan bagi sementara rama yang sudah amat merosot daya ingatnya, pelayanan khusus sungguh menjadi kebutuhan. Dengan latarbelakang seperti itu, tenaga yang disebut pramurukti amat dibutuhkan. Inilah sebabnya banyak tenaga Domus yang sudah terikat janji kontrak diikutkan dalam pendidikan dan latihan (diklat) pramurukti yang diselenggarakan oleh RS Panti Rini, Kalasan. Yang terakhir adalah Mas Bayu, karyawan termuda, yang telah lulus diklat pramurukti pada Rabu 10 September 2025. Dia mengirim foto (no 4 dari kiri) dengan narasi "Romo,terimakasih karena sudah percaya pada saya dan diberi kesempatan untuk mengikuti diklat di panti rini,sekarang saya sudah lulus di panti rini.Terimakasih romo,berkah dalem."

No comments:

Post a Comment

Rm. Yadi

Dulu ketika masih berada di Domus Pacis Puren, Pringwulung, Rm. Yadi menjadi rama paling tua di antara para rama lain penghuni Domus Pacis. ...