Tuesday, September 2, 2025

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Rabu, 3 September 2025

Lukas 4:38-44

38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. 39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. 40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. 41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. 43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." 44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang akan gembira karena memiliki gelar. Dengan gelarnya orang akan diakui kemampuannya.
  • Tampaknya, orang akan bangga kalau memiliki sebutan khusus karena kedudukan sosialnya. Orang bisa memiliki kekuasaan dalam menjalani hidup.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun bisa bangga punya sebuah gelar yang muncul karena kedudukan sosial yang menghadirkan kekuasaan, seorang pejuang sejati demi kebaikan umum akan menghindari tersiarnya gelar-gelar yang dimiliki. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa pemujaan akan gelar dan status dirinya justru bisa menghambat pelaksanaan tugas-tugas demi kebaikan umum.

Ah, dengan gelar dan kedudukan orang akan menikmati hormat dan pujaan.

No comments:

Post a Comment

Rm. Yadi

Dulu ketika masih berada di Domus Pacis Puren, Pringwulung, Rm. Yadi menjadi rama paling tua di antara para rama lain penghuni Domus Pacis. ...