Pada Jumat 5 September 2025 ada rombongan cukup besar berkunjung di Domus Pacis Santo Petrus. Rombongan ini sungguh membuat persiapan dalam kunjungannya. Pada tanggal 28 Juli 2025, Ibu Astuti sudah mengontak Rm. Bambang lewat pesan WA "Sugeng dalu Mo Mbang,....mau nyuwun pirsa Mo , kalau mau mengunjungi romo-romo sepuh Domus Pacis ,apakah bisa njujug atau harus ada prosedur khusus?.Ibu2 Paroki Bedono pingin mengunjungi Domus Pacis besok 7 September 2025.Masih sebulan lebih kok Mo.". Tentu saja Rm. Bambang meminta Bu Tuti juga mengontak Rama Direktur Domus. Dia juga mencatat di agendanya. Tetapi, dari kontak-kontakan WA, tanggal berubah dan diajukan ke hari Jumat 5 September 2025.
Pada tanggal 25 Agustus 2025 datang berita lewat WA "Sugeng enjang Mo Mbang,besok Jumat 5 September,kami ibu2 Paroki Bedono berjumlah lbh kurang 70 orang,jadi pingin sowan ke Domus Pacis.Adapun acara yang sudah disiapkan: Sampai Domus pk 09.00,lalu nyuwun Misa Jumat Pertama serta adorasi.Untuk buku panduan adorasi apakah kami membawa dari Bedono njih Mo?Lalu untuk lektor,prodiakon,petugas kolektan dari kami Ibu2,Mo.Namun misdinar tidak ada.Mekaten Romo sekedarninfo saking kami.Lebih lanjut dospundi Mo,nyuwun pamrayogi.Berkah Dalem". Dalam tanggapannya Rm. Bambang meminta ada acara omong-omong dengan para rama sepuh Domus setiba mereka di Domus. Kemudian Misa Jumat Pertama dan Adorasi pada jam 11.00. Ternyata Bu Astuti setuju. Dan semua itu terlaksana sesuai rencana. Para rama yang tak ikut jumpa omong-omong ada 5 orang karena kondisinya harus berada di kamar. Rm. Suntara yang tak biasa ikut menjumpai rombongan tamu dan omong-omong ternyata juga ikut hadir. Memang, di tengah omong-omong hadir pula rombongan Prodiakon Paroki dari Kebondalem. Tetapi omong-omong dengan para rama tetap lancar penuh kesemarakan persaudaraan. Di dalam Misa dan Adorasi Ibu-ibu Bedono sudah menyiapkan teks yang dibagikan untuk semua peserta termasuk para rama sepuh Domus. Sesudah Misa dan Adorasi, Ibu-ibu Paroki Bedono langsung menuju Pringwulung untuk Yubelium Porta Sancta.

No comments:
Post a Comment