Sunday, March 3, 2024

Santo Adrianus dari Nikomedia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Oktober 2014 Diperbaharui: 26 November 2019 Hits: 22441

  • Perayaan
    4 Maret (Kalender Latin)
    26 Agustus (Kalender Yunani)
  •  
  • Lahir
    Hidup pada akhir abad ke-3 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Nikomedia (Sekarang wilayah Turki)
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Tubuhnya dimutilasi, dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil lalu dibakar
    Saat potongan tubuhnya dibakar, tiba-tiba turun hujan lebat. Api padam, dan isterinya Santa Natalia dapat menyelamatkan sisa-sisa tubuhnya untuk dimakamkan dengan layak di Argypolis (Sekarang wilayah Turki).
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation
Santo Adrianus adalah seorang perwira tentara Romawi yang menjadi martir Kristus pada masa penganiayaan kaisar Galerius Maximianus (286-305). Pada masa itu tentara Romawi sering diperintahkan mengejar dan menangkapi orang Kristen. Santa Natalia isterinya saat itu sudah dibabtis, namun Adrianus masih seorang katekumen.
 
Suatu ketika Adrianus diperintahkan untuk memimpin anak buahnya melakukan penangkapan dan penganiayaan terhadap umat Kristen. Walau masih katekumen, namun dengan berani Adrianus menolak perintah tersebut. Karena itu ia ditangkap dan digiring ke dalam penjara.

Atas upaya isterinya santa Natalia, Adrianus tetap dapat menerima pelajaran agama dan dibaptis dalam penjara. Bahkan ketika ia tidak lagi diperbolehkan mengunjungi suaminya; Natalia menyamar sebagai seorang pemuda dan berhasil menemui Adrianus di penjara. Saat itu Natalia meminta agar nanti setelah berada di surga, Adrianus tidak lupa untuk mendoakannya.

Santo Adrianus bersama para martir Kristen (yang namanya tidak tercatat) lalu dihukum mati. Mereka dipenggal lalu tubuh mereka dicincang dan dilemparkan ketengah gulungan api. Api kemudian padam karena sekonyong-konyong turun hujan lebat. Orang Kristen mengumpulkan sisa-sisa jenazah para pahlawan iman ini lalu menguburkannya didekat Argypolis, di pantai Bosporus (sekarang wilayah Turki).

Natalia menyimpan relikwi berupa sepotong tangan suaminya. Dan sejak itu ia memutuskan untuk hidup tidak jauh dari makam suaminya. Ketika Natalia tutup usia, ia pun dikuburkan di samping makam suaminya.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...