Friday, March 15, 2024

Satu Kamar Satu TV

Ini terjadi pada Minggu 10 Maret 2024 pada pagi sekitar jam 10.00. Ada rombongan pengunjung di Domus Pacis Santo Petrus. Mereka adalah Wanita Katolik RI Sidpmulyo, Paroki Klepu. Jumlah mereka 30an orang. Para rama sepuh yang menyambut adalah Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Harto, Rm. Jarot, Rm. Bambang. Suasana pertemuan memang seperti kalaui ada tamu lain. Para tamu dan rama sepuh cepat adaptasi masuk dalam keakraban dan dapat ceria bergembira satu sama lain. Pertanyaan-pertanyaan terlontar secara lugu dan sederhana dan jawaban-jawaban pun membuat segar pertemuan. Meskipun demikian perasaan Rm. Bambang agak tergetar karena munculnya sebuah pertanyaan. Dari satu sisi itu baru pertama kali muncul terdengar oleh Rm. Jambang sejak tinggal di rumah tua pada tahun 2020. Dari sisi lain, Rm. Bambang berkata dalam hati mengapa hal seperti itu ditanyakan. Pertanyaan yang mencul terjadi setelah tahu bahwa mayoritas hidup para rama Domus berada dalam kesendirian di kamar. Pertanyaannya adalah APAKAH PARA RAMA DOMUS BOLEH MELIHAT TV DI KAMAR? Barangkali, pikir Rm. Bambang, mereka pernah ke Seminari baik Mertoyudan dan Kentungan dan ada larangan punya TV di kamar. Barangkali, pikir Rm. Bambang, mereka pernah berkunjung ke biara-biara dan tak menemukan TV di masing-masing kamar. Padahal, sejak sekitar tahun 2017 masing-masing kamar para rama sepuh Domus dipasang TV. Atau, mungkinkah itu dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa seorang rama tak boleh banyak menikmati yang duniawi. Yang jelas Rm. Bambang menjawab "Setiap kamar rama ada TV-nya".

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...