diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Maret 2015 Diperbaharui: 18 Oktober 2019 Hits: 11468
- Perayaan2 Maret
- Lahir20 Juni 1211
- Kota asalPraha, Bohemia (Sekarang Republik Ceko)
- Wafat
- 6 Maret 1282 di Praha Bohemia - Oleh sebab alamiah
- Beatifikasi3 Desember 1874 oleh paus Pius IX
- Kanonisasi
- 12 November 1989 oleh Santo Paus Yohanes Paulus II
Ketika ia berusia tiga tahun, Agnes dipercayakan kepada perawatan seorang bibinya yang saleh yaitu Santa Hedwig dari Andechs, yang saat itu menjadi pemimpin sebuah komunitas biarawati Cistercian di Trzebnica. Tiga tahun kemudian Puteri Agnes kembali ke Praha dan dipercayakan pada biara Premonstratensian Canonesses untuk melanjutkan pendidikannya.
Pada usia delapan tahun, Agnes dipertunangankan dengan pangeran Henry, putra Kaisar Frederick II dari Kekaisaran Romawi Suci. Menurut adat para bangsawan di masa itu, Agnes harus menghabiskan masa kecilnya di istana calon suaminya agar dapat mengenal dan mempelajari bahasa dan budaya negara calon suaminya. Karena itu diputuskan untuk mengirim Agnes ke istana Kaisar. Agnes sebenarnya tidak ingin menjalani kehidupan berumah tangga. Sejak tinggal didalam biara Cistercian bersama bibinya Santa Hedwig, ia telah jatuh cinta kepada kehidupan membiara yang tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi. Dalam hatinya ia telah bertekad untuk menjalani hidup yang suci dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Kristus, Pengantin Surgawinya. Berkat doa-doa Agnes, pertunangannya yang telah berlangsung selama beberapa tahun kemudian dibatalkan.
Walaupun pertunangannya telah dibatalkan, namun Agnes tetap saja menjadi pilihan utama bagi para bangsawan di masa itu. Menikah dengan puteri Agnes secara politis akan sangat memperkuat posisi mereka dan menjadikan Kerajaan Bohemia sebagai sekutu. Agnes kemudian dilamar oleh Raja Inggris, Henry III, dan bahkan Kaisar Frederick II juga ikut melamarnya setelah sang kaisar menduda karena ditinggal mati isterinya. Semua keberatan dari Agnes, bahwa dia ingin menjadi seorang biarawati nampaknya akan sia-sia. Ayahnya mungkin dapat menampik lamaran dari raja Inggris Henry III, namun menolak lamaran dari Kaisar Frederick II bukanlah perkara yang mudah. Namun Agnes tidak mau menyerah. Dengan tekun ia berdoa memohon bantuan Mempelai Surgawinya dan ia juga mengirimkan utusan ke Roma untuk memohon bantuan dari Paus Gregorius IX agar dia dapat memperoleh kebebasan untuk memilih sendiri jalan hidupnya. Atas pengaruh paus, Agnes dapat terhindar pernikahan politik yang sangat tidak diinginkannya.
Namun, Agnes kini harus berjuang memeluk status religius supaya dapat memperoleh kesatuan dengan Kristus. Kemasyhuran dan kesucian hidup Suster-suster Klaris yang miskin itu telah sampai di Bohemia juga, karena itu Agnes berkeputusan untuk menjadi seorang biarawati Klaris. Dengan bantuan kakaknya Raja Wenseslaus I, yang telah naik takhta menggantikan ayahnya, Agnes dapat memperoleh sebidang tanah yang luas untuk mendirikan biara di kota Praha. Dari Roma, Paus Gregorius dengan senang hati memberikan persetujuannya, dan atas perintahnya pula, Santa Klara mengirim lima orang suster dari biara St. Damianus di Asisi Italia ke Praha. Bersama dengan lima orang suster dari Italia inilah, Agnes dan tujuh orang wanita muda dari kalangan bangsawan tinggi Bohemia, memasuki biara baru itu.
Dalam waktu singkat, Agnes sudah menonjol di antara mereka itu sebagai contoh dalam hal keutamaan, ketekunannya dalam hal doa, ketaatan, disiplin religius, penyangkalan diri dan kerendahan hati. Perintah Paus untuk menerima kedudukan sebagai Abdis merupakan pencobaan yang berat bagi kerendahan hatinya; namun dia menerima ijin untuk tidak memakai gelar Abdis itu, melainkan dia dikenal sebagai “suster senior”. Semangatnya untuk hidup suci dalam kemiskinan sangat mirip dengan semangat santa Klara. Agnes menolak segala pemberian dari kakaknya raja Wenceslaus I yang dikirimkan kepadanya. Dan dia pun sama sekali tidak mengijinkan siapa pun juga dari para susternya memiliki apa pun sebagai milik pribadi.
Pada tahun 1235 Agnes mendirikan sebuah rumah sakit bagi para orang miskin dan para penderita kusta di Praha. Dia sendiri ikut bekerja di rumah sakit tersebut dengan memasak dan merawat para pasien. Karya Agnes mendapatkan pujian dari Santa Klara di Asisi. Seperti dapat dilihat dalam korespondensi mereka, Santa Klara akan menulis dengan perasaan yang mendalam terhadap Agnes, meskipun mereka tidak pernah bertemu muka. Kesucian hidupnya membuat Agnes diberkati Tuhan dengan anugerah mukjizat; konon dia pernah menghidupkan kembali keponakannya (anak dari kakaknya Raja Wenceslaus I) yang sudah meninggal.
Setelah mengabdi selama empat puluh tahun dalam kehidupan sebagai seorang biarawati, Suster Agnes tutup usia pada tanggal 2 Maret 1282. Devosi yang dipersembahkan kepadanya, segera muncul sesaat setelah kematiannya. Enam abad kemudian ia dibeatifikasi oleh paus Pius IX pada tanggal 3 Desember 1874 dan dikanonisasi oleh paus santo Yohanes Paulus II pada tanggal 12 November 1989.
No comments:
Post a Comment