Sunday, March 17, 2024

Santo Sirilus dari Yerusalem

diambiol dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 21 Februari 2017 Hits: 9567

  • Perayaan
    18 Maret
  •  
  • Lahir
    sekitar tahun 315
  •  
  • Wilayah karya
    Palestina, Yerusalem
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 386 | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    -
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Sirilus dilahirkan sekitar tahun 315 pada saat dimulainya suatu masa baru bagi umat Kristiani. Sebelum masa itu, Gereja mengalami penganiayaan hebat oleh para kaisar. Ribuan umat Kristiani wafat sebagai martir. Pada tahun 315, Kaisar Konstantin mengakui agama Kristen sebagai agama resmi. Hal tersebut memang mengagumkan, tetapi bukanlah akhir dari segala masalah. Sesungguhnya, tahun-tahun setelah Dekrit 315 itu, umat Kristiani menghadapi suatu kesulitan baru. Terjadi kebimbangan tentang apa yang dipercayai serta tidak dipercayai umat Kristiani. Muncul berbagai aliran ajaran sesat yang disebut “bidaah”. Banyak imam serta uskup menjadi pembela ajaran-ajaran Gereja yang gagah berani. Salah seorang di antara mereka adalah Uskup Sirilus dari Yerusalem.

Ketika St.Maximus - uskup Yerusalem - wafat, Sirilus dipilih untuk menggantikan kedudukannya. Sirilus kemudian menjadi uskup Yerusalem selama tigapuluh lima tahun. Enambelas tahun dari masa pengabdiannya itu dilewatkannya dalam pengasingan serta pembuangan. Tiga kali ia diusir dari kota oleh orang-orang berpengaruh yang tidak menghendaki kehadirannya. Mereka berusaha memaksa Sirilus untuk menerima ajaran-ajaran sesat tentang Yesus dan Gereja. Tetapi Sirilus pantang menyerah.

Masa pemerintahan Kaisar Yulianus - seorang kaisar yang ingkar terhadap agama - dimulai pada tahun 361. Yulianus bermaksud hendak membangun kembali Bait Allah di Yerusalem yang terkenal itu. Ia punya suatu tujuan pasti : karena pemahamannya yang keliru; ia  hendak membuktikan bahwa Yesus salah ketika Ia menyatakan bahwa Bait Allah di Yerusalem tidak akan dibangun kembali. Ia bertekad untuk membuktikannya. Maka ia menghabiskan banyak sekali uang serta mengirimkan segala macam bahan bagi pembangunan Bait Allah yang baru. Banyak orang mendukungnya dengan menyerahkan barang-barang perhiasan serta emas dan perak. 

Namun demikian, St. Sirilus menghadapi situasi yang sulit tersebut dengan tenang. Ia yakin bahwa Bait Allah tidak akan dapat dibangun kembali oleh sebab Yesus, yang adalah Allah, telah mengatakannya. Bapa uskup melihat seluruh bahan-bahan bangunan tersebut dan berkata, “Aku tahu bahwa usaha ini pasti akan gagal.” Dan memanglah demikian, pertama-tama badai, kemudian gempa bumi, dan yang terakhir kebakaran, yang akhirnya menghentikan usaha kaisar. Pada akhirnya kaisar membiarkan pekerjaan tersebut terbengkalai.

St. Sirilus wafat pada tahun 386 ketika usianya sekitar tujuhpuluh tahun. Uskup yang lemah lembut serta baik hati ini harus mengalami masa-masa penuh pergolakan serta penderitaan selama hidupnya. Tetapi, ia tidak pernah kehilangan semangat oleh karena semua itu demi Yesus. Ia senantiasa setia kepada Kristus sepanjang hidupnya. Sirilus seorang yang gagah berani dalam mengajarkan kebenaran tentang Yesus dan Gereja-Nya.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...