Thursday, March 21, 2024

Santa Lea

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 23 Maret 2015 Diperbaharui: 11 Oktober 2016 Hits: 12389

  • Perayaan
    22 Maret
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-4 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  •  
  • Kota asal
    Roma
  •  
  • Wafat
  •  
  • Sekitar tahun 384 di Roma - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santa Lea adalah seorang warga kota Roma yang lahir dalam kekayaan dan hak-hak istimewa sebagai puteri seorang bangsawan tinggi. Ia menikah dalam usia muda dengan seorang pangeran; namun suaminya meninggal beberapa tahun kemudian. Lea mewarisi harta yang sangat berlimpah dari keluarganya dan dari keluarga suaminya, namun semuanya itu tidak membuat ia merasa bahagia. Dalam hatinya ia selalu merasakan kehampaan dan merasa betapa sia-sianya kehidupan duniawi yang dijalaninya selama ini. Ia merasa dirinya tidak lebih dari seorang budak; budak dari nafsu-nafsu duniawi.

Karena itu ia memutuskan untuk bergabung dengan komunitas biarawati asketis yang sedang dirintis oleh sahabatnya Santa Marcella. Komunitas mereka dikenal dengan sebutan komunitas “Jubah Coklat”, karena setiap harinya mereka selalu mengenakan jubah dari kain karung berwarna cokelat. Lea menjual segala harta miliknya dan hanya menyisakan beberapa perabot reot dalam biliknya. Setiap malam dihabiskannya dalam doa dan matiraga, dan setiap siang dilaluinya dengan melayani para fakir miskin dan para peziarah.

Ketika Santo Hieronimus tinggal bersama mereka di Roma, bapa gereja itu sangat terkesan akan karya amal dan upaya keras para biarawati jubah cokelat untuk mencapai kesucian hidup kristiani. Ia memberkati mereka dan dengan senang hati menjadi pembimbing rohani bagi para biarawati ini. Dalam sebuah tulisannya Santo Hieronimus menyanjung Santa Lea sebagai seorang wanita bangsawan yang mampu meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi seorang pengikut Kristus yang sejati :

"Siapakah yang tidak akan memuliakan Lea yang terberkati ? Ia telah meninggalkan lukisan wajahnya dan menghiasi kepalanya dengan kilauan cahaya mutiara. Dia menanggalkan pakaian kebesaran orang kaya dan menggantinya dengan kain karung; dan berhenti memerintah orang lain demi mematuhi semua perintah. Dia tinggal di sudut dengan perabot yang sederhana; menghabiskan malam-malamnya dalam doa, dan membimbing rekan-rekannya melalui teladan bukan melalui protes dan ceramah. Dan dia telah mempersiapkan ganjarannya disurga untuk segala kebajikan yang telah dilakukannya di dunia…”

Santa Lea tutup usia pada sekitar tahun 384 karena sakit. Sebagian tradisi menambahkan bahwa Santa Lea menghembuskan nafasnya yang terakhir sambil berdoa dan membaca kitab Mazmur 73 dengan didampingi oleh Santo Hierronimus.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...