Friday, July 29, 2022

Lamunan Pekan Biasa XVII

Sabtu, 30 Juli 2022

Matius 14:1-12

1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, karena mendapatkan kritik pedas dan menohok dari pejuang masyarakat, seorang penguasa dapat tidak mengakui kebaikan sang pejuang. Bahkan sang pejuang dapat dipandang berbahaya untuk kehidupan umum.
  • Tampaknya, sang penguasa bisa berusaha menghentikan gerak juang sang tokoh. Dia bisa merekayasa untuk menyingkirkannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun mampu menyingkirkan dan memusnahkan seorang pejuang kebaikan umum, hal itu justru menunjukkan adanya pengakuan dari sang penguasa akan daya kebaikan yang besar dari sang pejuang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa daya kebaikan pejuang umum tak akan hilang sekalipun penguasa negara sudah membunuh tokohnya.

Ah, bagaimanapun juga berhadapan dengan penguasa kuat seorang pejuang kebaikan dapat menghentikan perjuangannya.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...