Tuesday, July 12, 2022

Sementara Mata Tutup Satu

Sehabis makan Senin malam 11 Juli 2022 Rm. Hartanta berkata kepada Bu Rini "Benjing enjing tumut sareng dhateng Bethesda?" (Apakah besok pagi ikut bersama ke RS Bethesda?). "Kula nusul, Romo, bibar giliran tugas wonten sekolah" (Saya akan menyusul sehabis bertugas di sekolah) jawab Bu Rini relawati yang menjadi guru di SMK Kanisius Pakem. Dia akan menyusul pada jam 10.00 ke Rumah Sakit Bethesda. Ketika Rm. Hartanta meneruskan bertanya "Ngangge motor napa mobil?" (Pakai kendaraan motor atau mobil?), Bu Rini menjawab pakai mobil. Jawaban Bu Rini didasarkan oleh alasan kalau pakai mobil Rm. Hartanta akan meminta karyawan mengantar pagi jam 06.00 pakai mobil lalu ditinggal di Bethesda. Pulangnya bisa bersama mobil Bu Rini. Omongan antara Rm. Hartanta dan Bu Rini terjadi dalam rangka rencana mengantar Rm. Bambang yang pada Selasa pagi 12 Juli 2022 ke RS Bethesda untuk oprasi katarak mata kanannya. Malam itu sekitar jam 18.30, sesudah pembicaraan antara Rm. Hartanta dan Bu Rini, Mas Fallah dan Bu Rini mengantar Rm. Bambang ke PARAHITA untuk SWAB antigen. Setelah menunggu hampir 30 menit hasil negatif Covid-19 diterima. Ini adalah syarat yang diterima dari dokter Edy Wibowo, Sp.M yang akan mengoprasi Rm. Bambang. 


Maka pada Selasa pagi jam 06.00 12 Juli 2022 Rm. Bambang diantar Rm. Hartanta menuju Bethesda dengan mobil yang disopiri oleh Mas Hari. Mas Hari langsung pulang sesudah menurunkan kedua romo. Sesudah menunggu sekitar 1 jam, petugas klinik mata mengantar ke ruang pusat terpadi untuk oprasi. Ternyata di lobi semua yang akan oprasi menunggu bersama. Pada jam 09.00 calon oprasi mata dipanggil setiap per kelompok. Rm. Bambang masuk kelompok pertama. Sebelum masuk ruang steril Rm. Bambang harus ganti baju, kemudian baju dan sandal serta barang-barang lain dimasukkan dalam tas kresek dibawa keluar oleh Rm. Hartanta. Ada proses cukup lama mata yang akan dioprasi diberi tetes cairan berkali-kali. Posisi Rm. Bambang berbaring di kereta roda karena tidak bisa berjalan. Ternyata proses oprasi tidak berjalan lama. Sebelum oprasi dokter Edy berkata kepada Rm. Bambang "Romo, sembahyang dalam hati nggih" (Romo silahkan doa dalam hati ya). Sambil menangani oprasi dokter menerangkan bahwa ada 2 akar besar katarak yang harus dicabut. Akar-akar kecil cukup dibersihkan. Dan ketika selesai beliau berkata "Oprasinipun lancar, romo" (Oprasi bisa lancar, romo). Pagi berikutnya Rm. Bambang harus datang lagi untuk kontrol dokter. Dia harus menjalani 2 minggu proses penyembuhan.


No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...