Wednesday, July 13, 2022

Jumpa Darat


Pada Selasa 7 Juli 2022 pada jam 07.59 ada pesan WA masuk di HP Rm. Bambang "Rama, kami hari Jumat malam berangkat dari Malang ke Sendangsono. Dari Malang kami jemput sepupu di Surabaya lalu lewat tol keluar Bawen. Mampir ke GM Kereb sebentar lanjut Muntilan ke makam Rm.Sandjaja, Musium Misi terus naik ke GM Sendangsono. Kami di Sendangsono sampai Minggu pagi. Minggu pagi mau ketemu Rama sebentar di Jogja lalu lanjut Solo dan balik Surabaya. ..... Apa bisa Minggu ketemu rama. Apakah Musium Misi Sabtu (libur nasional) buka? Musium Misi itu lokasinya dekat makam Rm.Sandjaja njih?" Tetapi Rm. Bambang baru membuka HP ketika sudah lewat jam 09.25, dan pada jam 09.26 langsung menjawab "Museum Misi mepet gereja Muntilan" yang disambung dengan "Aku Minggu ada" untuk menjawab pertanyaan apakah hari Minggu bisa jumpa. Rm. Bambang juga mengirimkan nomor kontak Pak Seno, karyawan Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner, ketika ada pertanyaan apakah Sabtu Museum buka.

Yang kontak Rm. Bambang di atas adalah Mas Tonie H Tjahono. Mas Tonie bisa dikatakan teman dekat Rm. Bambang sejak masih berada di Domus Pacis Puren, Pringwulung. Kontak omong antara Mas Tonie dan Rm. Bambang biasa terjadi setiap hari. Tetapi ketika Mas Tonie sudah berada di Domus, baru sekali itulah Rm. Bambang melihat wajahnya. Maklumlah sekian tahun berteman, semua terjadi lewat WA. Mas Tonie tampaknya juga tidak tahu bahwa Domus Pacis Petrus itu berbeda dengan Domus Pacis Puren, sehingga dengan share lock pada Minggu 10 Juli 2022 itu dia sampai di Domus Pacis Puren dan heran karena di atas papan bertuliskan "Domus Pacis Puren" ada papan tulisan "Kantor Kevikepan Yogyakarta Timur". Ketika menelpon Rm. Bambang, barulah dia menuju kompleks Seminari Tinggi Kentungan. Mas Tonie datang dengan istri dan Mas Askan yang juga bersama istri. Mas Tonie dan istrinya bilang pernah ikut pembinaan dengan Rm. Bambang di Malang pada tahun 1990an. Mas Tonie banyak berceritera dengan Museum Misi Muntilan karena amat terkesan. Mereka tidak mengira bahwa ada pemandu yang menjelaskan setiap koleksi yang ada. Pemandu pada waktu itu adalah Mas Gito. Mas Tonie dan rombongan kecil dari Malang ini juga sempat berfoto bersama Mgr. Blasius.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...