Friday, July 29, 2022

Melayat


"Romo, yen mangke wonten ingkang sela saget nyopiri kangge kula nginguk Rini?" (Romo, kalau nanti ada karyawan yang tidak repot apakah bisa mengantar saya dengan mobil untuk menengok Rini?) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Hartanta pada waktu makan malam Kamis 28 Juli 2022. "Ana apa, ta?" (Rini ada apa?) sela Rm. Suntara yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Kesripahan bojone" (Suaminya meninggal dunia). Dan Rm. Hartantapun juga langsung mengumumkan lelayu wafatnya Pak Winni, suami Bu Rini, kepada para romo di meja makan. Seusai makan Rm. Bambang masuk kamarnya untuk menyelesaikan kerjaan hari itu. Ketika keluar kamar Mas Siswanto berkata "Sing ndherekke Mas Hari, romo" (Yang akan mengantar adalah Mas Hari) dan langsung membantu Rm. Bambang mendorong kursi rodanya menuju tempat parkir. Ternyata Rm. Hartanta juga ikut. Sampai di kampung Beteng, Sleman, sudah ada banyak orang melayat. Tetapi jenasah Pak Winni, yang wafat di RS Panti Nugroho Pakem menjelang jam 15.00, baru datang kira-kira 15 menit kemudian. Banyak tetangga, umat Lingkungan, dan sanak keluarga yang hadir saat itu. Teman-teman peduli Domus seperti Bu Titik bersama anak cucu dan Mas Handoko dan istrinya juga datang. Bahkan kelompok jaringan Bonoharjo yang dikoordinasi Pak Sriyanto juga datang. Pak Tukiran bersama istri, Mbak Tri bersama suaminya, dan Mbak Sari ketiganya karyawan Domus, juga ada. Banyaknya pelayat malam itu membentuk kelompok-kelompok omong-omong. Bahkan ada kelompok yang berasal dari umat Katolik Lingkungan Sleman dengan khusuk melakukan doa bersama. 

Pada Jumat 29 Juli 2022 jam 09.27 Rm. Hartanta kirim WA ke Rm. Bambang "Nanti kita berangkat jam 11.15 ya". Ini adalah ajakan untuk ke rumah Bu Rini lagi. Maklumlah, ketika Pak Winni baru saja menghembuskan nafas terakhir, Mas Tian langsung menelpon Rm. Bambang. Selain memberi tahu wafat ayahnya, Mas Tian juga berbicara tentang Misa dan Pemberkatan jenasah. Disepakati yang akan dimohon memimpin adalah Rm. Hartanta. Rm. Bambang sanggup untuk bilang ke Rm. Hartanta. Misa Pemberkatan akan dilaksanakan pada jam 11.00 di esok harinya. Ternyata Rm. Hartanta yang dihubungi oleh Rm. Bambang lewat WA menjawab "Siappp" pada jam 16.45. Tetapi kemudian ada kontak telepon dengan Bu Rini yang meminta Misa dilakukan pada jam 12.00 agar sesudahnya bisa langsung ada proses upacara untuk menuju penguburan.

Jam 11.15 Rm. Hartanta sudah menyiapkan mobil dan Rm. Bambang juga sudah dikontak untuk berangkat bersama. Ternyata Rm. Suntara juga ikut pergi melayat. Dan seperti semalam sebelumnya, Mas Hari memegang stir. Perjalanan sekitar 25 menit sudah membawa rombongan kecil Domus Pacis St. Petrus sampai tempat pelayatan. Banyak pelayat sudah memenuhi sebagian besar kursi yang tersedia. Bahkan yang duduk di tikar di ruang dalam tempat peti jenasah juga sudah banyak pelayat. Mas Ardy, karyawan Domus, juga melayat bersama ibunya. Pada jam 12.00 persis Misa dimulai. Rm. Hartanta didampingi oleh 2 orang prodiakon berada di belakang meja yang dipakai sebagai altar. Umat Lingkungan Sleman duduk di sebelah timur altar menjadi kelompok kor. Rm. Hartanta tampak bersemangat dalam memimpin Misa termasuk pemberkatan jenasah. Seusai misa yang berjalan selama 55 menit Rm. Hartanta, Rm. Suntara, dan Mas Hari langsung pulang Domus. Rm. Bambang ikut upacara penguburan sampai di kuburan walau tetap berada dalam mobil keluarga Bapak Anto dan Ibu Eni. Keluarga ini mengantar Rm. Bambang sampai Domus Pacis pada jam 14.40.Beliau

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...