Friday, July 8, 2022

Lamunan Pekan Biasa XIV

Sabtu, 9 Juli 2022

Matius 10:24-33

24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku. di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada yang memandang baik atau buruk seseorang ditentukan oleh kemampuannya menempatkan diri di hadapan kiri kanannya. Keselarasan dipandang sebagai keutamaan.
  • Tampaknya, dengan menjunjung tinggi keselarasan sosial orang harus menyesuaikan diri dalam kehidupan kongkret bersama orang lain. Orang bisa ketakutan kalau mengalami tantangan dan ancaman karena itu dipandang menjadi pertanda orang tak mampu menjaga keselarasan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun berhadapan dengan berbagai macam tantangan dan ancaman, orang akan berpegangan pada keyakinan yang diperoleh dari kebiasaannya mendengarkan suara relung hati yang membuatnya berani menanggung risiko apapun karena berbuat dan berjuang untuk kebaikan bersama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan yakin bahwa dirinya amat berharga dihadapan Tuhan sehingga akan mendapatkan penjagaan sampai hal sekecil apapun.

Ah, kalau tak klop dengan umum, itu artinya ada kesalahan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...