Saturday, June 18, 2022

Tarian Ibu-ibu


Limabelas ibu itu berdiri sesudah salah satu berkata "Romo, kami ingin menghibur romo-romo dengan menyanyi bersama". Kemudian mereka menyanyikan lagu "Di Sini Senang, Di Sana Senang" dan para romo mengiringi dengan tepukan tangan berirama sesuai dengan nyanyian. Tentu saja tepuk tangan romo yang terdengar adalah dari Mgr. Blasius, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang. Tepukan Rm. Ria tidak begitu terdengar, Sedang Rm. Harto hanya menggerak-gerakkan tangan dengan mendekatkan telapak kiri dan kanan tetapi tak kena satu sama lain. Sementara itu sambil bernyanyi para ibu menggerak-gerakkan tubuh, tangan, pinggul, dan pantat. Mereka itu, berdasarkan video yang merekam, menyanyikan sambil menari-nari selama 45 detik. Rm. Bambang berpikir barangkali mereka sudah berlatih dahulu sebelum berkunjung ke Domus Pacis St. Petrus.

Itu terjadi pada Sabtu 18 Juni 2022. Domus Pacis mendapatkan kunjungan dari pengurus Ibu-ibu Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung. Mereka masuk gedung Domus pada jam 09.30 lebih. Rm. Sapto Nugroho, Pastor Paroki Pringwulung, menyertai kelimabelas ibu tersebut. Sebenarnya ketika datang akan ada suasana formal karena salah satu membuka dengan memberikan kata pengantar. Pada saat pembicara mau menyerahkan pada pemimpin doa, datanglah minuman teh dan snak yang disajikan oleh karyawan Domus. "Doanya ditunda dulu. Silahkan minum dan menikmati sajian ini" kata Rm. Bambang yang meneruskan "Menyilahkannya tak perlu diulang-ulang ya". Para tamu tertawa dan terus menikmati teh dan snak. Sementara itu Rm. Bambang berbicara mengenalkan Domus Pacis yang kini di Kentungan. Maklumlah, para tamu sudah lama mengenal kebanyakan romo yang dulu tinggal di Puren, Pringwulung. Sesudah itu terjadi tanya jawab. Ternyata fokus pembicaraan adalah bahwa antara Domus dan Seminari Tinggi itu beda rumah tangga. Omong-omongpun berjalan santai penuh keakraban. Ketika akan meninggalkan Domus pada sekitar jam 10.45, ada doa lebih dahulu. Sebenarnya para tamu menginginkan ada makan bersama dengan para romo. Mereka membawa banyak nasi dos untuk para romo, karyawan, dan para tamu. Tetapi karena jam makan untuk para romo masih harus menunggu cukup lama, maka bagian nasi dos untuk para tamu tidak disantap di Domus.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...