Saturday, June 4, 2022

Para Karyawan Domus dan Keluarga


Ruang besar bagian barat Domus Pacis St. Petrus pada Sabtu 4 Juni 2022 digelari karpet. Sejak jam 17.15 para karyawan termasuk seorang relawan harian bersama keluarganya duduk berkeliling. Memang, Mas Fallah dan Mas Siswanto hanya sendiri tanpa keluarga. Yang tidak tampak adalah Mbak Tri dan Bu Riwi. Mbak Tri baru direpotkan oleh anaknya yang hari itu melahirkan. Sedang Bu Riwi harus mengantar Rm. Yadi keluar Domus untuk memimpin misa di Kapel Kleben, Paroki Klepu. Dengan demikian yang membawa keluarga dan menginap di Domus adalah Mbak Pipit, Mbak Pariyah, Mbak Sari, Mas Ardi, Pak Tukiran, Mas Haryono, Mas Abas, Mas Andre, Mas Agus, dan Mas Hari. Relawan yang bersama keluarga adalah Bu Rini. Sedang Bu Titik, relawan harian lain, sedang pergi ke Semarang untuk pertemuan Trah. Kalau mereka duduk di karpet, para romo yang menyaksikan duduk di kursi roda dan yang tak berkursi roda duduk di kursi. Mereka adalah Rm. Hartanta, Rm. Harto, Rm. Ria, Mgr. Blasius, Rm. Suntara, dan Rm. Bambang.

Semua megikuti acara yang didampingi para frater dari Seminari Tinggi sesudah menikmati aneka macam snak dan minuman yang disediakan. Di depan para frater, yang juga duduk di karpet, ada bentangan tulisan nama-nama karyawan yang hadir yang disusun seperti ranting-ranting yang menempel di batang pohon. Sebenarnya acaranya sederhana. Setiap kali ada botol yang digelundungan dan ketika mendekati atau berada di ranting tertentu, pemilik nama diminta maju. Dari situ karyawan yang maju diminta untuk berceritera tentang suka dukanya bekerja di Domus. Dan yang mengherankan adalah setiap kali ada omongan, selalu saja ada tertawa muncul bahkan terbahak-bahak. Pada umumnya para karyawan yang maju mengalami kegembiraan di Domus karena banyak teman dan ada suasana saling kerjasama. Beberapa juga menyatakan senang karena kadang-kadang ada bonus. Tiadanya piknik disebut beberapa sebagai hal yang diharapkan. Sesi pertemuan berhenti pada jam 18.00 untuk memberi kesempatan karyawan dan keluarganya yang beragama Islam menunaikan shalat mahgrib.

Pada jam 18.45 semua termasuk para romo menikmati makan malam. Pertemuan para karyawan dilanjutkan pada jam 20.00. Pola acara tetap sama. Tetapi sebelum dimulai ada panduan mendapatkan kado silang yang dibawa oleh masing-masing keluarga. Ternyata semua yang datang membawa sesuai jumlah yang hadir. Acara makin meriah karena setiap kali ada karyawan yang tampil, dia dan keluarga akan mengambil bingkisan yang dibungkus yang disediakan oleh Rm. Hartanta. Suasana perjumpaan tidak berhenti ketika acara bersama yang dipandu oleh para frater selesai. Omong-omong terus terjadi. Paling tidak ada tiga lingkaran pengelompokan : 1) Kelompok merokok bersama Rm. Suntara; 2) Kelompok bakar jagung dan sate; 3) Kelompok keluarga yang omong-omong dengan Rm. Bambang. Rm. Hartanta keliling sana-sini. Beliau tampak senang sekali menyaksikan kegembiraan para karyawan dan keluarga yang terjadi malam itu. Setiap kali Rm. Hartanta ketika berjumpa dengan Rm. Bambang berkata "Kula remen sanget" (Saya senang sekali).

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...