Sunday, June 12, 2022

Rm. Yadi Bahagia


"Sewu kutha ....." alunan lagu Sewu Kutha peninggalan almarhum Didik Kempot dilantunkan oleh Rm. Yadi. Setiap kali beliau menyelipkan komtentar-komentar yang menimbulkan suara tawa banyak orang. Itu ditankap oleh Rm. Bambang lewat pendengarannya, karena dia berada di dalam kamarnya. Rm. Bambang hanya dapat menafsir barangkali ada komentar-komentar Rm. Yadi berkaitan dengan perjalanan-perjalanan masa lampau ketika berhadapan masa remaja para tamu hingga menjadi tua dan lansia. Pada pagi itu, Minggu 12 Juni 2022, Rm. Yadi menerima rombongan tamu khusus untuk beliau seorang. Rm. Hartanta dalam pengumuman sehari sebelumnya di kamar makan mengatakan bahwa pada Minggu pagi akan ada 21 orang tamu yang datang untuk Rm. Yadi. Sejauh ditangkap oleh telinga Rm. Bambang, Rm. Hartanta mengatakan bahwa para tamu itu datang dari Kleben, dusun asal Rm. Yadi yang ada kapelnya yang berada di wilayah Paroki Klepu.

Ketika sedang makan pagi di Minggu itu Rm. Bambang bertanya kepada Rm. Yadi "Romo, tamu njenengan niku riyin kanca-kanca njenengan teng Kleben, nggih?" (Romo, tamu Anda yang nanti akan datang itu teman-teman dulu di dusun Kleben, ya?). Ternyata jawab Rm. Yadin "Sanes. Sing ajeeng dhateng niku riyin murid-murid SMP kula sing sakniki pun bubar" (Bukan. Mereka dulu adalah murid-murid saya di SMP yang sekarang sudah bubar). Berarti para tamu adalah mantan siswa-siswi SMP Albertus di Godean yang kini sudah tidak ada. Dari penjelasan Rm. Yadi mereka akan datang dari beberapa tempat dan bahkan ada yang dari Lampung yang sedang liburan. Dari suara yang didengar oleh Rm. Bambang pertemuan itu kerap diwarnai dengan tawa. Rm. Bambang sempat berjumpa sekilas untuk ikut ambil foto ketika para tamu akan pulang. Dari doa penutup yang disampaikan oleh Rm. Yadi dan diakhiri dengan berkat, Rm. Bambang menangkap bahwa dari kunjungan itu muncul nostalgia para tamu yang sudah di atas 60an tahun dan beberapa membawa cucu. Mereka mengenang Rm. Yadi yang sejauh diingat oleh Rm. Bambang :

  • Sebagai guru
  • Sebagai kepala sekolah
  • Sebagai pengajar nyanyian-nyanyian
  • Sebagai guru silat
  • Sebagai sosok tegas terkesan keras tapi penuh kepedulian
  • Sebagai romo yang disebut Romo Pak Yadi.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...