Wednesday, June 8, 2022

Lamunan Pekan Biasa X

Kamis, 9 Juni 2022

Matius 5:20-26

20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. 23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat sudah merasa berada di lingkungan kehidupan ilahi karena serius beragama. Dia akan taat pada tatanan keagamaan.
  • Tampaknya, orang dapat sudah merasa berada dalam lingkungan hidup ilahi karena menjalani apapun yang diwajibkan oleh agama dan menyingkiri larangan-larangannya. Dia juga akan taat dan menjaga rumus-rumus warisan keagamaan dari generasi ke generasi.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sudah mentaati dan menjalani apapun yang diperintahkan dan dilarang oleh agama, orang belum sungguh beragama kalau tidak menjadikan agama sebagai lorong untuk mengolah relung hati sehingga orang dalam hidup keseharian berada dalam cahaya nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa agama adalah tanda dan sarana untuk berhubungan mesra dengan Tuhan dan terbuka pada siapapun.  

Ah, asal sudah menjalani perintah agama orang pasti ber-Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...