Thursday, June 2, 2022

Kunjungan Lingkungan Karangsana Kebon Dalem


Ada 5 orang romo sepuh Domus yang berjajar duduk menghadap para tamu. Mereka dalah Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Harto, Rm. Ria, dan Rm. Bambang. Rm. Hartanta, yang sedang ke Boyolali, meminta Rm. Bambang memandu perjumpaan. Sebagai pengantar Rm. Bambang menyampaikan sekilas: 1) makna kata Domus Pacis; 2) jumlah dan nama serta kondisi 11 orang romo sepuh yang tinggal di Domus; 3) jumah dan jenis kerja para karyawan. Sesudah itu Rm. Bambang melempar kata-kata "Sekarang, apakah ada yang mau bertanya?" Ternyata langsung ada yang tunjuk jari dan bertanya "Romo-romo ini umur berapa?" Rm. Bambang langsung meminta satu persatu menjawab. Pertama kali ada yang yang berkata "Saya berumur delapan puluh lima tahun" dan entah bagaimana para tamu langsung bertepuk tangan. Ketika Rm. Bambang menambahkankan "Beliau delapan puluh lima pada 29 Mei kemarin. Yok nyanyi Selamat Ulang Tahun", para tamu langsung menyanyikan Selamat Ulang Tahun sambil bertepuk tangan. Romo yang bersangkutan juga tampak gembira dan ikut menyanyi sambil bertepuk tangan. Kemudian giliran romo lain menjawab "Umur saya kini delapan puluh enam. Saya orang tertua kedua di sini" dan seperti yang terdahulu para tamu bertepuk tangan. Tepuk tangan juga terjadi sesudah salah satu lain menjawab 67 tahun. "Saiki kowe" (Sekarang kamu) kata Rm. Bambang kepada romo yang belum mengatakan umurnya. Romo itu menjawab "Ngapa?" (Disuruh apa?) yang langsung disahut oleh Rm. Bambang "Umurmu pira?"(Berapa umurmu?). Ternyata dialog ini membuat para tamu tertawa. Dan tertawapun makin berkepanjangan karena romo itu berkata "Pira ya?" (Berapa ya?). Apalagi ketika beliau kemudian meneruskan "Pitungpuluh loro pa ya?" (Apakah 72 tahun?) yang ditanggapi Rm. Bambang "Ngawur! Umurmu ki pitungpuluh lima" (Ngawur aja. Kamu berumur 75 tahun), para tamu tertawa terpingkal-pingkal.

Suasana penuh tawa juga terjadi ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang sebetulnya juga sederhana. Salah satu yang muncul "Apa saja acara harian para romo?" Rm. Bambang bilang ada acara kebersamaan ada acara pribadi di kamar masing-masing. Dia menjawab bahwa acara bersama adalah makan dan misa. Makan pagi jam 07.00, makan siang jam 12.00, misa jam 18.00, dan makan malam sesudah misa. Tetapi pelaksanaan tidak pernah tepat waktu karena selalu dimulai paling lambat 15 menit sebelumnya. Para romo selalu sudah siaga bahkan ada yang 30 menit sebelumnya. Tentu saja cara penyampaian Rm. Bambang terselipi kata-kata aneh yang membuat para tamu tertawa. Ketika Rm. Bambang berkata "Sekarang acara pribadi sehari-hari silahkan para romo menceritakan sendiri-sendiri". Jawaban para romo juga menimbulkan gelak tertawa. Ada yang bilang bahwa salah satu kesibukan adalah "tidur". Ada yang berceritera "tidak dapat mandi sendiri karena kalau mau duduk sendiri malah terjatuh". Ada yang bicara tugas pribadi semua romo sebagai pendoa. Ternyata 2 orang romo masih menerima tamu untuk berkonsultasi. Yang juga membuat tamu tergelak beberapa kali Rm. Bambang berseru "Yang sekarang .... Bukan dulu", karena ada romo yang berkata "Duluuuu ...." lalu mulai omong ketika masih muda.

Itulah suasana ketika Domus Pacis St. Petrus menerima rombongan tamu 34 orang dari Lingkungan Karangsana, Paroki Kebon Dalem Semarang. Rm. Bambang mendapatkan share pembicaraan koordinator dengan Rm. Hartanta lewat WA pada hari itu, Rabu 1 Juni 2022. "Siang Rm. Hartanto. Romo saya kunjungan kesana pagi kira2 jam 10 ya dari semarang pk 06.00. Disana bisa ketemu dng romo2 Domus Pacis, lalu diisi acara apa ya Rm. Hartanto" kata sang koordinator. Rm. Hartanto menjawab "Nanti akan ditemui romo bambang dan romo yang bisa menemui. Saya sedang ada acara di solo pada hari itu" yang langsung dijawab "Ok... Rm Hartanto terimakasih BD". Para tamu datang memakai kendaraan bus. Mereka membawa oleh-oleh banyak sekali. Ada dos-dos yang dinomori hingga angka 23. Ternyata masih ada 1 dos tanpa nomor. Rombongan tamu kunjungan memang sering ada yang bertanya apa yang dibutuhkan di Domus. Rm. Hartanta lalu memberikan daftar kebutuhan yang bisa menjadi pilihan. Tetapi untuk tamu dari Kebon Dalem ini daftar itu dibicarakan dalam lingkungan. Kemudian hadirnya dos-dos adalah sumbangan personal dari anggota-anggota Lingkungan. Seusai kunjungan Domus, para tamu Kebon Dalem mengadakan ziarah kubur para romo di Makam Unio-KAS, dan meneruskan perjalanan menuju Candi Hati Kudus Ganjuran.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...