Monday, June 6, 2022

Sr. Yosefa SPM dan Mgr. Blasius


Ketika sedang menghadapi laptop sehabis makan siang, Rm. Hartanta mendatangi kamarnya dan berkata "Romo Bambang, wonten tamu madosi njenengan" (Rm. Bambang, ada tamu yang mencari Anda). Rm. Bambang keluar dan menuju bangku yang biasa untuk menerima tamu. Ada 5 orang yang langsung menyongsongnya dan memberi salam. Mereka bertanya "Tasih kemutan mboten?" (Apakah masih ingat?). Rm. Bambang dengan jujur mengatakan sudah lupa. Ternyata ibu yang sudah sepuh adalah Bu Raharto, ayah Rm. Luhur, dari Paroki Salam tempat Rm. Bambang ikut berkarya dari tahun 1983-1990. Yang lain adalah anak-anak dan cucu beliau. Rm. Hartanta juga sudah duduk menemuinya. Pertemuan menjadi nostalgia yang membuat ceria dengan berbagai ceritera masa lampau. Mereka meninggalkan Domus pada sekitar jam 13.30. Rm. Bambang kembali ke laptop di kamarnya. Pada jam 14.30 lebih dia dikejutkan dengan masuknya seorang suster yang langsung menyapa "Sugeng sonten, romo. Menika kula ndherekaken Suster Yosefa" (Selamat sore, romo. Ini kami mengantar Sr. Yosefa). Ternyata beliau adalah Sr. Felisitas SPM yang berasal dari Jeruk Agung, juga Paroki Salam. Rm. Bambang keluar kamar karena di depan kamarnya sudah berdiri seorang suter tua disertai pasangan suami-isteri yang bernama Pak Anton dan Bu Hapsari.

"Suster Yosefa sudah berusia 89 tahun, romo. Beliau adalah kakak Mgr. Blasius" Sr. Felisitas mengenalkan kepada Rm. Bambang. Ketika Rm. Bambang menyapa Sr. Yosefa SPM, setiap kali Bu Hapsari harus mengulangi karena beliau sudah mengalami kelemahan pendengaran. Rm. Bambang menunjukkan kamar Mgr. Blasius. Ketika Sr. Yosefa mengetuk-ketuk pintunya dan mau masuk tetapi belum bisa karena Mgr. Blasius sedang mandi dilayani oleh Pak Tukiran. Maka rombongan kecil ini harus menunggu cukup lama. Ternyata, menurut Rm. Hartanta ketika makan malam, rombongan ini sudah di ruang depan Domus sejak jam 13.00. Namun pada waktu itu Mgr. Blasius sedang tidur. Rm. Hartanta mengetahui ketika menyambut dan mengantar rombongan keluarga Rm. Luhur. Ketika Mgr. Blasius selesai mandi dan keluar kamar, tampaklah beliau dan Sr. Yosefa senang sekali dan kemudian duduk berhadapan. Mereka terlihat gembira sekali karena sejak sebelum pandemi Covid-19 tidak pernah berjumpa. Omongan kedua kakak beradik ini membuat tertawa Pak Anton, Bu Hapsari, Sr. Felisitas, dan Rm. Bambang terutama karena Sr. Yosefa kerap berkata "Apa?" meminta Mgr. mengulang yang dikatakan. "Kala wingi kula criyos semah kula. Mangertos kawontenan Domus Pacis kula mbayangaken kapan ya isa ndherekke suster mrene. E, kanyata dinten menika malah rawuh" (Kemarin saya berkata kepada istri saya. Dengan mengetahui suasana Domus Pacis saya membayangkan kapan dapat mengantar Sr. Yosefa ke sini. E, ternyata beliau malah datang) kata Pak Anton kepada Rm. Bambang. Pak Anton adalah anak dari kakak Mgr. Blasius dan Sr. Yosefa yang pada Minggu 5 Juni 2022 ikut Family Gathering di Domus. Barangkali melihat begitu gembiranya Sr. Yosefa, Sr. Felisitas menghadiahi liburan dengan tinggal bersama keluarga. Pak Anton akan mengantar pulang ke biara di Probolinggo, Jawa Timur, pada Sabtu 11 Juni 2022.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...