Wednesday, June 29, 2022

Rm. Bambang Di-Minyak Suci


Malam itu, Rabu 29 Juni 2022, ketika jam hampir menunjukkan angka 09.00 dengan mobil ayla Rm. Hartanta tiba di Domus Pacis St. Petrus Kentungan. Rm. Bambang ikut beliau dengan membawa kursi roda yang masuk dalam mobil. Sebelum berhenti di depan Domus Rm. Hartanta berkata "Ajeng ningali wayang mboten?" (Mau melihat wayang atau tidak?) yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Mboten. Pun ngantuk" (Tidak, saya sudah mengantuk). Ketika masuk kebun luas antara gedung Fakultas Teologi dan Domus Pacis memang terlihat cukup banyak mobil diparkir. Pada malam itu ada penutupan program formator (pendidik) calon imam dan novis se-Indonesia sekalian syukuran 2 orang diakon ditahbisan jadi imam pada pagi harinya di Seminari Tinggi. Ada acara wayang wahyu yang dimainkan oleh Rm. Handi.

Pada hari itu Rm. Bambang harus mengerjakan beberapa hal, yang biasa dilakukan pada sore hari, pada pagi hingga siang. Seusai makan siang dia hanya istirahat dengan duduk di kursi roda dan pada jam 14.00 mem-publish status santo-santa yang biasa di-publish pada jam 16.00. Dia sudah mandi pada jam 15.00 karena harus siaga pergi ikut Rm. Hartanta ke gereja Paroki Medari. Memang, acara di Medari dimulai jam 17.00 dan Rm. Hartanta mengajak berangkat pada jam 16.00 sehingga Rm. Bambang harus menyiagakan diri sebelumnya. Di Medari Rm. Hartanta diundang oleh Rm. Ari Purnomo untuk mengikuti Perayaan Ulang Tahun Imamat. Acaranya adalah Misa Kudus dan ramah-tamah umat. Bersama Rm. Ari dan Rm. Deny, para pastor Medari, ada 6 orang imam termasuk Rm. Hartanta ikut hadir memimpin Misa. Keenam orang imam itu ditahbiskan pada tanggal sama, yaitu 29 Januari. Lima orang merayakan 12 tahun imamat dan 3 orang lainnya 13 tahun. Sebenarnya bersama mereka ada 9 orang yang berulang tahun ke 12 dan 9 orang lain berulang tahun ke 13 termasuk Rm. Hartanta. Perayaan Misa diikuti oleh amat banyak umat yang memenuhi gedung gereja. Alunan kor yang diiringi musik keroncong sungguh menyemarakkan Misa yang selesai pada jam 19.00.


Yang bagi Rm. Bambang amat mengesankan adalah mayoritas umat yang ikut adalah kaum lansia. Lebih dari 250 warga lansia umat Paroki Medari dihadirkan. Dan Rm. Bambang ikut duduk di tengah-tengah para lansia sebagai salah satu umat lansia. Dalam Misa Ulang Tahun Imamat ke 13 ini, Rm. Ari Purnomo sebagai Pastor Paroki Medari menghendaki ada pelayanan Sakramen Minyak Suci. Rm. Wondo, teman angkatan tahbisan Rm. Ari yang juga Vikep Kevikepan Jogjakarta Barat, menjadi selebran utama. Sesudah homili, yang disampaikan oleh Rm. Agus Widodo, dan Aku Percaya, Rm. Wondo meminta kaum lansia peserta Misa untuk maju seperti kalau menerima Komuni. Para romo melayani dengan mengoleskan Minyak Suci. Ada romo yang mengoleskan di kedua telapak tangan, dan ada yang mengoleskan pada dahi. Rm. Bambang memang sudah berniat menyatu dengan umat lansia yang ikut Misa itu. Maka dia ikut maju dengan kursi rodanya untuk ikut mendapatkan Sakramen Perminyakan. Dahinya mendapatkan olesan Minyak Suci. Peristiwa menerima Sakramen Perminyakan ini pernah dialami oleh Rm. Bambang juga di gereja Paroki Medari. Pada waktu itu dia masih di Domus Pacis Puren beberapa tahun sebelum pandemi Covid-19 ketika ada Misa Lansia.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...