Friday, June 17, 2022

Rm. Mudji Mengunjungi Rm. Bambang

Pada sekitar jam 07.30 Kamis 16 Juni 2022 Rm. Bambang keluar dari kamar dan menghampiri beberapa karyawan yang sedang makan pagi. Mereka adalah Mas Fallah, Mas Siswanto, dan Mas Hari. "Ajeng ngeposke, romo?" (Apakah romo akan mengirim paket lewat pos?) tanya Mas Sis. Semua karyawan akan tahu kalau Rm. Bambang membawa bungkusan dengan lakban coklat, itu berarti mau mengirim paket buku ke pemesan yang membeli tulisannya. Ternyata yang akan punya kepentingan keluar adalah Mas Fallah, maka paket itu diterima oleh Mas Fallah. "Wingi sing madosi romo nika nggih romo?"(Romo, apakah kemarin yang mencari Anda juga seorang romo?) tanya Mas Hari, yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Iya. Kae Rm. Mudji" (Betul, beliau adalah Rm. Mudji Sutrisno, SJ).


Mas Hari menambah penjelasan bahwa, ketika dia sedang berada kebun depan Domus, Rm. Mudji bertanya apakah Rm. Bambang tinggal di sini. Kebetulan Br. Bambang, yang bertugas di Seminari Tinggi Kentungan, juga ada di situ. Rm. Mudji diantar masuk Domus Pacis. Itu terjadi pada Rabu 15 Juni 2022 sekitar jam 09.30. "Beliau ki profesor doktor lho" (Rm. Mudji adalah seorang profesor doktor, lho) kata Rm. Bambang yang membuat Mas Hari terbengong-bengong. Tampaknya Mas Hari tidak mengira karena tampilan Rm. Mudji memang amat sederhana, hanya berjalan, dan mencangklong tas sederhana. Ketika masuk Domus pada Rabu itu Rm. Mudji langsung berjumpa dengan Rm. Hartanta. Mengkin beliau bilang kalau mau jumpa Rm. Bambang sehingga Rm. Hartanta berseru "Romo Bambang, onten sing ajeng kepanggih" (Rm. Bambang, ada yang ingin berjumpa). Rm. Bambang langsung keluar kamarnya dan langsung bersalaman dengan hangat dengan Rm. Mudji. Keduanya langsung berfoto bersama Mgr. Blasius, Rm. Hartanta, dan Br. Bambang. Rm. Mudji sempat minum dan makan snak sambil ngomongkan buku Belajar Jadi Lansia Saksi Berhadapan Hari Akhir. Beliau berkata kepada Rm. Hartanta kalau diminta oleh Rm. Bambang memberikan Kata Pengantar. Beliau berceritera tentang banyak relasinya ikut membaca. Bahkan teman-teman Muslim juga membaca dan membandingkan dengan keyakinan mereka. Ketika meninggalkan Domus Rm. Mudji bilang akan menuju ISI (Institut Seni Indonesia). 

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...