Friday, April 1, 2022

Lamunan Pekan Prapaskah IV

Sabtu, 2 April 2022

Yohanes 7:40-53

40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” 41 Yang lain berkata: Ia ini Mesias. Tetapi yang lain lagi berkata: Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” 43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. 

45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” 46 Jawab penjaga-penjaga itu: Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” 47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: Adakah kamu juga disesatkan? 48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!” 50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: 51 “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” 52 Jawab mereka: Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea. 

53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang pemimpin juga bertugas menegakkan tatanan atau hukum yang dipegang bersama dalam masyarakat. Dia harus menegakkan hukum untuk menilai benar atau salahnya warga.
  • Tampaknya, seorang pemimpin juga harus tahu bagaimana proses yang sesuai tatanan untuk bertindak terhadap warganya. Dia harus berjuang agar warga masyarakat melek hukum.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun sebagai tokoh masyarakat hidupnya amat selalu berpegang pada hukum, kalau hatinya sudah dibakar kebencian pada yang berseberangan, dia dapat bertindak menjadi pelanggar hukum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka pada aneka pandangan sehingga dapat sungguh hidup sesuai kesejatian tatanan yang ada dalam hidup bersama.

Ah, kalau punya kuasa ya jelas punya wewenang untuk menentukan merah hijaunya keadaan.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...