Sunday, April 10, 2022

Perayaan Minggu Palma di Domus


Sebenarnya sejak pandemi Covid-19 dan masih di Domus Pacis Puren, Pringwulung, para rama sepuh selalu merayakan Pekan Suci sendiri. Namun kini sesudah berada di Domus Pacis St. Petrus, Kentungan, Rm. Hartanta sebagai pimpinan rumah sungguh mengupayakan Perayaan Pekan Suci sebaik mungkin. Beliau memang menata Misa Komunitas sebanyak mungkin melibatkan para rama, karyawan Katolik, dan para relawan. Beliau selalu membuat jadual giliran tugas Misa untuk 2 minggu. Di situ dinyatakan pembagian tugas lektor dan pemimpin Misa. Untuk Misa Minggu ada petugas Mazmur yang dijalani secara bergantian di antara Rm. Hartanta dan Rm. Bambang. Di dalam perkembangan selain pemimpin Misa ada juga giliran untuk rama pembaca Injil termasuk menyampaikan homili. Persiapan untuk Pekan Suci 2022 sungguh makin maju, yaitu dengan menyiapkan teks Misa yang dibagikan sebelum pelaksanaan sehingga masing-masing petugas bisa menyiapkan diri.


Bagi para penghuni Domus Pacis St. Petrus ada hal baru ketika merayakan Hari Raya Palma tahun 2022. Pemberkatan daun palma terjadi di ruang rekreasi tempat beberapa romo menikmati siaran TV berukuran besar. Rm. Hartanta memimpin Perayaan Minggu Palma yang dilaksanakan pada Sabtu sore 9 April 2022 jam 17.30. Semua romo dan karyawan serta relawati menjadi peserta yang ikut secara khusuk. Daun palma dibagikan pada semua yang kemudian diberkati dengan air suci oleh Rm. Hartanta. Di dalam Perayaan Minggu Palma ini ada 3 hal yang bagi penghuni Domus menghadirkan kebaruan : 

  • Pertama, perarakan. Sesudah upacara pemberkatan daun palma selesai ada perarakan dari ruang rekreasi menuju kapel. Semua romo sepuh, termasuk Rm. Supriyanto, duduk di kursi roda dan didorong oleh karyawan. Rm. Bambang memimpin nyanyian Terpuji Raja Kristus. Nyanyian yang terdiri dari 3 bait cukup untuk semua peserta siaga di kapel. 
  • Kedua, pasio atau pembacaan Kisah Sengsara. Ada 4 orang petugas membacakan Kisah Sengsara, yaitu Bu Riwi, Mas Hari, Bu Rini, dan Mgr. Blasius. Kalau Mgr. Blasius berjubah, ketiga lainnya memakai baju seragam yang dimiliki oleh para karyawan. 
  • Ketiga, Doa Syukur Agung. Kecuali Rm. Harto yang sudah tak dapat bersuara keras dan jelas dan Rm. Supriyanto yang sudah amat pikun, semua romo lain (Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Suntara, Rm. Joko, Rm. Bambang, dan Rm. Hartanta) mendapatkan bagian mengucapkan. Di dalam teks nama masing-masing romo sudah dicantumkan. Ketika makan malam sesudah Misa Minggu Palma, Rm. Hartanta mengatakan model giliran dalam Doa Syukur Agung akan diteruskan untuk setiap Misa Minggu dan Misa Hari Raya.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...