Thursday, April 7, 2022

Ingin Jumpa

Sekalipun sudah di rumah tua, Rm. Bambang juga mengalami membuat kegiatan. Ketika masih di Domus Pacis Puren dia memang termasuk yang juga biasa mendapatkan permintaan umat untuk memimpin Misa. Mgr. Riana, yang pada waktu itu menjadi Administrator Diosesan, memberikan kebebasan. Dua tahun pertama Rm. Bambang mencoba membina beberpa warga Katolik yang dihimpun dalam kelompok-kelompok di Wilayahnya. Tetapi upaya itu dirasa gagal oleh Rm. Bambang. Namun demikian dia kemudian dapat memiliki dua kegiatan pokok, yaitu Novena Ekaristi Seminar dan Jagongan Iman. Program Novena adalah upaya pendalaman masalah-masalah ketuaan dengan menghadirkan pembicara yang kompeten dalam tema pertemuan. Program ini dimulai pada tahun 2012 yang terjadi dalam 2 kali pertemuan sarasehan. Dan mulai tahun 2013 itu menjadi pertemuan 9 kali dalam setahun setiap Minggu Pertama dari Maret hingga November. Kemudian program Jagingan Iman, ini adalah pendampingan pendalaman ajaran agama dengan pegangan Katekismus Gereja Katolik. Rm. Bambang mendatangi kelompok-kelompok Paguyuban Lansia yang memanggilnya. Pertemuan terjadi sebulan sekali. Namun demikian kedua program itu terhenti karena adanya pandemi Covid-19.


Sesudah berada di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, Rm. Bambang praktis banyak ngendon di rumah. Sekalipun banyak yang menanyakan kelangsung program Novena dan Jagongan Iman, Rm. Bambang memutuskan untuk menghentikan. Segalanya harus dibicarakan dengan dan harus mendapatkan izin dari pimpinan rumah, yaitu Rm. Hartanta. Apalagi di Domus tidak ada fasilitas tempat yang menampung hingga 400 orang seperti dalam kegiatan Novena di Puren. Sejak 1 Juni 2021 Rm. Bambang sudah merasa hanya beraktivitas dalam dan demi Domus. Tetapi, ketika sedang melakukan doa renung, dia teringat peristiwa-peristiwa masa lalu ketika masih calon imam di Seminari Tinggi hingga beberapa tahun sesudah tahbisan. Hati Rm. Bambang digetarkan oleh ingatan ketika aktif di kalangan angkatan muda tuna daksa yang bernama Bhakti Nurani. Atas ingatan emosional ini dia beringinan mengundang siapapun teman cacad tubuh untuk sekedar sekali-sekali kumpul sesudah Hari Raya Indul Fitri. Ketika hal ini disampaikan ke Rm. Hartanta, ternyata beliau menyetujui. Dalam perkembangan ditetapkanlah bahwa itu akan dilaksanakan pada Minggu 15 Mei 2022 jam 09.00 di Domus Pacis. Dari mencoba kontak WA dengan beberapa teman cacad, ternyata itu diinformasikan ke dalam Grup WA WADis (WA Disabel Indonesia). Hingga berita ini ditulis, ada 21 orang yang mendaftarkan diri untuk ikut datang. 

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...