"Romo Tri ki le gerah kapan. Dhek aku rene isih ketok seger je" (Kapan Rm. Tri Hartono mulai sakit. Bukankah ketika aku ke sini masih tampak segar) kata Pak Siswoto kepada Rm. Bambang. Pembicaraan ini terhenti sesaat ketika Bu Niken, istri Pak Siswoto datang bergabung sesudah menengok Rm. Ria di kamarnya. Rm. Bambang kemudian memberikan penjelasan "Ya bar kowe rene kae. Tanggal 30 Desember Rm. Tri terus stroke. Beberapa kali isa mulih ning bali opname meneh ping telu" (Ya sesudah kamu ke sini itu. Tanggal 30 Desember 2021 Rm. Tri Hartono terkena stroke. Beberapa kali bisa pulang tetapi kemudian opname lagi sampai tiga kali). Kalau tidak keliru Pak Siswoto dan istrinya pada 28 Desember 2021 berkunjung di Domus Pacis Puren. Beliau memang dekat dengan beberapa romo yang tinggal di Domus Pacis. Beliau dulu adalah salah satu imam projo Keuskupan Agung Semarang yang ditahbiskan bersama Rm. Tri Hartono, Rm. Yadi, dan Rm. Supriyanti pada tanggal 8 Desember 1978. Tetapi ketika masuk Seminari Menengah Mertoyudan pada tahun 1970 sebagai lulusan tingkat menengah atas dia bersama Rm. Supriyanto, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Bambang. Kini Pak Siswoto dan keluarganya tinggal di Lampung.
Maturnuwun romo Bambang nggih atas hospitalitasnya. Sebelum ketemu dan ngobrol dengan panjenengan dan beberapa romo sepuh lain, kami nyekar di sareannya para romo yang sudah swargi. Di dekat nisan beberapa romo yang dulu pernah sangat dekat dan banyak membantu kami, dik Niken mbrebes mili.
ReplyDelete