Monday, April 18, 2022

Lamunan Oktaf Paskah

Selasa, 19 April 2022

Yohanes 20:11-18

11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." 14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. 17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, dalam liturgi ada kata-kata “Tuhan bersamamu” atau Tuhan “sertamu” atau “Tuhan beserta kita”. Agama memang mengajarkan bahwa Tuhan selalu berada bersama manusia dalam keseharian hidupnya.
  • Tampaknya, penyertaan Tuhan akan lebih istimewa bagi yang susah dan menderita. Tuhan jadi topangan mereka yang susah dan menderita.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun dalam agama orang yakin akan penyertaan Tuhan dalam keadaan apapun, kalau hatinya terlalu dikuasai persoalan yang menyusahkan dia bisa tidak melihat penghiburan yang ada di dekatnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka menyerahkan masalah-masalah hidup seberat apapun kepada Tuhan sehingga akan mudah menemukan cahaya penghiburan sekalipun hanya lewat hal kecil.

Ah, bagaimanapun juga hilangnya kekasih tak akan mudah terhiburkan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...