Thursday, April 28, 2022

Juga Pakai Keliru

Misa Komunitas Domus Pacis St. Petrus dijadualkan setiap hari pada jam 18.00. Tetapi ketepatan tampaknya tidak pernah terjadi. Mungkinkah hal ini dikarenakan para romo Domus sudah diwarnai oleh kondisi disabilitas? Mungkinkah kelansiaan juga ikut menentukan munculnya ketidaktepatan? Sekalipun jadual Misa jam 18.00, jam 17.20 para romo biasa sudah siaga. Maka paling lambat jam 17.50 sudah mulai. Ketidaktepatan berkaitan dengan pembacaan Tata Perayaan Ekaristi juga tak jarang muncul. Kadang ada yang kelompatan. Kadang ada yang harusnya tidak didaraskan tetapi diucapkan. Dalam hal ini Rm. Bambang justru mengangkat berbagai ketidaktepatan menjadi kelucuan. Dia sering berpikir kelirunya lansia itu seperti perbuatan tak tepat atau keliru seperti yang dilakukan anak kecil. Maka pasthi menyenangkan karena lucu.

Sebenarnya secara umum segala ketidaktepatan tak pernah menjadi persoalan. Apalagi selama Misa ada yang satu atau beberapa yang sering mengantuk bahkan tertidur. Tetapi tidak demikian dengan Rm. Suntara. Beliau selalu terjaga dan selalu sadar kalau terjadi kesalahan. Kalau ada yang membuat kekeliruan Rm. Suntara akan bereaksi. Beliau akan membuat gerakan bibir atau mata memberi informasi kepada Rm. Bambang, kalau Rm. Bambang pas tidak tertidur. Rm. Suntara juga sering bereaksi dengan saling pandang dengan salah satu relawan. Dalam hal memimpin Misa, Rm. Suntara biasa tenang kalau Rm. Hartanta dan Rm. Bambang yang mendapatkan giliran. Bagi Rm. Suntara kedua romo ini masih segar dan bisa tepat dengan Tata Perayaan Ekaristi. Meskipun demikian ketika memimpin Misa pada Selasa 26 April 2022, Rm. Bambang merasakan keanehan. Ketika usai mengucapkan "Tuhan Kasihanilah Kami", Rm. Bambang memulai pendarasan "Kemuliaan". Suara peserta Misa jelas terdengar kecuali Rm. Suntara. Maka tahulah Rm. Bambang bahwa ada kekeliruan. Ketika makan malam Rm. Bambang bilang kepada Rm. Suntara "Aku mau kleru nganggo 'Kemuliaan' ya?" (Aku tadi keliru pakai 'Kemuliaan' ya?). Rm. Suntara menanggapi "Kemuliaan ki mung oktaf Paskah" (Kemuliaan hanya diucapkan pada harian oktaf Paskah).

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...