diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 April 2016 Diperbaharui: 15 April 2016 Hits: 6052
- Perayaan15 April
- LahirHidup pada abad ke-7 (tanggal lahir tidak diketahui)
- Kota asalAlsace (Sekarang Perancis)
- Wafat
- Tahun 679 di Alsace (Sekarang Perancis) - Sebab alamiah
- Kanonisasi
- Tahun 1520 oleh Paus Leo X
Santa Hunna menjalani hidup sederhana namun penuh dengan devosi pada Tuhan. Ia adalah seorang ibu katolik yang saleh; yang membesarkan anaknya sebagai seorang pengikut Kristus sejati. Tidak mengherankan bila setelah dewasa, Deodatus memutuskan untuk menjadi seorang biarawan (kelak Deodatus juga dikanonisasi sebagai seorang kudus).
Santa Hunna selalu memulai harinya dengan mengikuti misa di Gereja. Setelah itu ia akan merawat rumah dan mendidik puteranya. Tapi rutinitas ini tampaknya tidak cukup bagi Santa Hunna. Dalam doanya, ia merasakan panggilan Tuhan untuk berbuat lebih banyak dengan melayani orang lain. Selama ini hatinya selalu terusik melihat kemiskinan dan kemelaratan masyarakat di sekitarnya. Ia selalu terenyuh melihat keadaan para petani dan para penggarap yang bekerja di lahan mereka.
Tuhan lalu membuka mata hatinya. Santa Hunna juga dengan sepenuh hati menerima panggilan ini. Ia mulai berupaya melakukan segala sesuatu yang bisa ia lakukan demi membantu para orang miskin.
Santa Hunna mulai mengunjungi perkampungan para petani dan penggarap di desa-desa sekitarnya. Setiap hari, puteri bangsawan ini akan masuk ke rumah para petani yang kumuh dan kotor. Ia memberikan pelajaran agama kepada anak-anak petani, dan dengan tangannya sendiri ia membersihkan rumah mereka. Ia melakukannya pekerjaan berat ini demi menyadarkan mereka akan pentingnya kebersihan dan sanitasi lingkungan. Sesuatu yang sangat penting yang akan membuat mereka hidup lebih sehat.
Demi membimbing mereka, Santa Hunna bahkan mengumpulkan pakaian kotor dan mencucinya. Inilah yang membuat di kemudian hari Santa Hunna dikenal sebagai "The Holly Washerwoman” atau “Sang Tukang Cuci Suci." Ia akan berjalan dari rumah ke rumah, mengumpulkan pakaian kotor, mencuci dan menggosoknya sampai bersih. Bila pakaian itu terlalu kotor, atau terlalu kumal, ia akan menggantinya dengan pakaian yang baru.
Seiring berjalannya waktu, pelayanannya semakin diperluas. Ia memberikan bantuan apa saja bagi semua mereka yang membutuhkannya. Ia menjadi pembimbing bagi masyarakat sekitarnya. Mengajari mereka memasak, membersihkan anak, bahkan ikut merawat dan memandikan para orang jompo.
Santa Hunna tutup usia pada tahun 679 di Hunawir, Alsace (sekarang Perancis) dan dimakamkan di kota tersebut. Banyak mujizat penyembuhan dilaporkan terjadi pada para peziarah. Pada tahun 1520 ia dikanonisasi oleh Paus Leo X.
No comments:
Post a Comment