Tuesday, February 8, 2022

Santo Nikeforus dari Antiokhia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 12 April 2017 Diperbaharui: 28 November 2017 Hits: 4003

  • Perayaan
    9 Februari
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-3
  •  
  • Kota asal
    Antiokhia Asia Kecil (sekarang Antakya, Turki.)
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir | tewas dipenggal pada tahun 260 M
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Konon pada abad ke-3, hiduplah dua orang sahabat bernama Saprisius dan Nikeforus  di kota Antiokhia. Saprisius adalah seorang imam yang dihormati dan Nikeforus adalah seorang awam yang bersahaja. Karena sebuah perselisihan, persahabatan mereka berubah menjadi kebencian yang mengerikan antara satu sama lain. Namun sebagai seorang awam yang patuh kepada gembalanya, Nikeforus beberapa kali berupaya berdamai dengan Saprisius. Namun sang imam adalah seorang yang keras hati dan tidak memiliki keinginan untuk berdamai. Ia tidak  mengacuhkan Nikeforus dan terus memperlakukannya dengan buruk.

Ketika Kaisar Valerianus (Kaisar Publius Licinius Valerianus Augustus, Kaisar Romawi pada tahun 253–260M) mulai menganiaya umat Kristen, Saprisius ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan. Hakim menjanjikan kebebasannya apabila ia mau menyangkal Yesus Kristus dan mempersembahkan kurban bakaran bagi dewa-dewa Romawi. Dengan gagah Saprisius menyatakan dirinya sebagai seorang imam Kristen dan ia tidak akan mempersembahkan korban bagi berhala Romawi. Hakim pun menjatuhkan hukuman mati kepadanya.

Saat dalam perjalanan menuju tempat pelaksanaan hukuman mati, sahabatnya Nikeforus terus mengikutinya. Dengan berlinang airmata Nikeforus memohon agar Saprisius mau memaafkannya sebelum kemartirannya tiba. “Wahai martir Kristus yang gagah berani,” pinta Nikeforus. “Maafkanlah saya jika saya telah berdosa kepadamu!”. Saprisius tidak menjawab. Ia bahkan tidak sudi melihat wajah Nikeforus. Ia memalingkan wajahnya dan dengan gagah terus melangkah menuju tempat eksekusi. Namun saat algojo hendak memenggal lehernya, nyali Saprisius ciut dan imannya pun luntur. Dalam ketakutan ia berteriak histeris : “Berhenti, Berhenti!!, Aku akan meninggalkan Kristus!!. Aku akan membawa kurban persembahan bagi para dewa”.

Nikeforus sangat sedih mendengarkan kata-kata murtad itu. Dengan keras ia menegur Saprisius : “Apa yang kaukatakan saudaraku! Janganlah engkau mengabaikan mahkota yang telah disiapkan Kristus bagimu”.  Namun teguran itu tak dihiraukan Saprisius. Karena itu Nikeforus lalu berseru kepada para algojo; “Saya seorang Kristen!. Hukumlah saya sebagai ganti Saprisius!”. Algojo lalu melaporkan kejadian ini kepada hakim yang kemudian memerintahkan pembebasan Saprisius dan hukuman mati bagi Nikeforus.

Nikeforus kemudian dipenggal menggantikan Saprisius.(qq)

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...