Friday, February 4, 2022

Lihat Kepedulian Makan dan Makanan di Domus


Para penghuni Domus Pacis St. Petrus sungguh mengalami kasih Tuhan yang amat besar. Kasih Tuhan itu sungguh terasa lewat berbagai macam kepedulian yang diterima lewat tangan-tangan kasih umat. Kondisi pengelolaan Domus dengan anggaran yang masih belum menjangkau semua kebutuhan, hal itu dalam proses tidak membuat Rm. Hartanta, Direktur Domus, mengalami kesusahan. Untuk kekurangan memberikan honorarium para karyawan secara memadahi sesuai volume kerja, Rm. Hartanta minta Rm. Bambang mencari sumbangan dana. Lewat komunikasi daring, Rm. Bambang mendapatkan bantuan lebih dari 100 orang penyumbang. Pada Jumat 4 Februari 2022 Rm. Bambang memberikan informasi tentang jumlah penyumbang dan total uang sumbangan. Dalam hal mencari sumbangan Rm. Bambang masih membantu dalam 2 kebutuhan lain sebagaimana tertulis di bawah ini.

1. Sumbangan Snack

Tinggal di rumah tua tentu membutuhkan upaya kenyamanan. Para rama yang sudah terbentuk hidup sejak menjadi seminaris sudah terbiasa mengalami hidup tertata termasuk dalam hal makan dan minum. Apalagi ketika sudah berkarya di tengah umat, makan dan minum dapat dikatakan amat terjamin oleh kemurahatian umat. Sementara itu para rama sepuh yang tinggal di Domus Pacis St. Petrus dipandang membutuhkan snak sehari 2 kali, yaitu pagi dan sore. Sebenarnya sejak 2 Juni 2021 para rama selalu mendapatkan 2 kali sehari. Tetapi Rm. Hartanta menilai sajian kurang memadahi. Apalagi yang mendapatkan hanya para rama dan para karyawan tidak ikut mendapatkan. Padahal volume dan jenis pekerjaannya membutuhkan enerji raga jiwa dalam melayani para rama sepuh yang mayoritas sudah banyak kelemahannya. Maka diputuskanlah sejak September 2021 ada snak untuk semua.

Untuk meningkatkan kualitas sajian Rm. Bambang mencoba membantu dengan mencari warga umat yang rela menyumbang snak. Dari sini terjadilah setengah bulan menjadi tanggungan anggaran Domus dan setengah bulan lain berasal dari sumbangan. Pertama-tama Bu Titik dan Bu Rini, 2 orang relawan Domus, yang bergerak mencari sumbangan. Kemudian muncul Bu Tutik dari Maguwa yang menggerakkan beberapa temannya untuk membantu sajian snak di Domus. Bahkan kini Ibu Endang dari Minomartani juga bisa mengajak teman-teman menjadi penyumbang snak untuk Domus. Inilah yang kini membuat para rama Domus Pacis, termasuk para karyawan, bisa mendapatkan 2 kali sehari sajian snak yang cukup memadahi. Kini ada cukup banyak warga Katolik lintas paroki yang bersedia menyumbang snak terutama dari kelompok Bu Titik, Bu Tutik, dan Bu Rini. Ketiga ibu ini memberi kesempatan giliran kepada para pemerhati. Yang menyediakan diri secara rutin berasal dari kelompok Bu Endang yang terdiri dari 4 orang : Sdri. Lusi, Bu Yeni, Bu Cita, dan Bu Gita. Untuk yang dikoordinasi oleh Bu Titik, Bu Tutik, dan Bu Rini, Rm. Bambang mencatat nama-nama (yang barangkali masih ada yang terlupa) berikut : Bu Wiana, Bu Issri, Bu Lies Wardayatno, Bu Endang Utami, Bu Pieter, Bu Dewo, Bu Emma, Bu Detty, Bu Aning, Bu Kristiantoro, Bu Topo, Bu Ardi Sutardi, Bu Mulyadi, Bu Neo Suradi, Bu Andreas, Bu Patmi, Bu Dono, Bu Prima, Bu Pangat, Bu Yuni, Bu Sudiharto, Bu Wiwik Haris, Bu Retno Wiwik, Bu Anita, Bu Nadya, Bu Kadam, Bu Ari, Bu Joni, Bu Kanthi, Bu Nurul Catur, Bu Yucha, Bu Ivo, Bu Tini Eko, Bu Mulyatno. Bu Paul, Bu Ima Dewi.

2. Sumbangan Masakan Makan Malam

Peningkatan kesejateraan untuk menjaga kenyamanan juga menyangkut sajian makan sehari 3 kali. Rama Hartanta menghentikan sajian makan malam dari Seminari dan meminta Rm. Bambang untuk merintis partisipasi dari umat dalam sajian untuk Domus Pacis St. Petrus. Dalam hal ini Bu Rini bergerak menghubungi teman-teman dekatnya. Dia sendiri mendapatkan beberapa warga yang bersedia membantu penyediaan makan malam. Bu Rini berhasil menarik Ibu Eni dan Bu Ari dari Paroki Banteng dan keduanya berhasil mengkoordinasi teman-temannya untuk ikut menghadirkan sayuran dan lauk pauk untuk makan malam Domus. Sedang Rm. Bambang lewat jaringan medsos dapat mengumpulkan sumbangan uang untuk menutup kekurangan anggaran makan malam yang harus dipesan pemasak yang tidak termasuk kategori masakan kepedulian. Selain itu Rm. Bambang juga ikut menjadi penyedian sajian khusus ketika ada hajatan khusus seperti Natalan dan Ulang Tahun Tahbisan dari rama penghuni Domus. Dari upaya ini hadirlah dua macam kepedulian para penyumbang :

  • Penyumbang masakan :
    Bu Rini, Bu Wiwit, Bu Eni, Bu Ratih, Bu Ruth, Bu Rachel, Bu Ari, Bu Daruniah, Bu Ning Miduk, Bu Yoh Priyono, Bu Ninik Saut, Bu Rani Mastu, Bu Sumarah, Bu Yuli, Bu Regina Eli, Bu Awiek, Eyang Wikuntoro, Bu Stephani, Bu Titik Waluyanti, Bu Peter, Bu Emi.
  • Penyumbang tambahan dana uang : Bu Ay Ing, Pak Joko, Bu Meme, Bu Ay Ning, Bu Tanti, Pak Agustinus Rahmadi, Bu Agnes Kadyartini, Bu Nadya, Bu Primitiva, Bu Retno Willy, Sdr. Indra, Bu Soewoeh, Klg. Panggung, Bu Pargiono, Bu Umi, Bu Ratmi Madi, Bu Mardanu, Bu Ambar, Bu Veronica Ima Dewi, Bu Yuliana Sutarni, Bu Tutik, Bu Kanthi, Bu Lucy, Bu Dewa, Mu Maryati, Bu Indarto.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...