Takhta Santo Petrus Rasul
Selasa, 22 Januari 2022
Matius 16:13-19
13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di tengah masyarakat orang dapat bangga kalau memiliki jabatan. Dia masuk golongan berkedudukan yang dihormati oleh umum.
- Tampaknya, karena jabatannya orang dapat merasa memiliki orang-orang yang menjadi bawahan. Dia punya wewenang untuk mengatur dan memerintah.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki kedudukan terhormat di tengah masyarakat karena jadi pejabat, orang sadar bahwa kesejatian pejabat adalah yang hidupnya memusatkan diri pada pengakuan sebagai bawahan dari pejabat tertinggi yang menguasai kehidupan baik dunia maupun keabadian. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari bahwa makin tinggi jabatan seseorang makin bersedia kerja menghamba para hamba.
Ah, jabatan tinggi bagaimanapun terhormat dan menghasilkan kekayaan besar.
No comments:
Post a Comment