Wednesday, February 16, 2022

Lamunan Pekan Biasa VI

Kamis, 17 Februari 2022

Markus 8:27-33

27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.

31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat amat bangga menjadi sosok populer di tengah masyarakat luas. Namanya banyak disebut di banyak perbincangan dan bahkan menjadi viral di dunia medsos.
  • Tampaknya, orang dapat amat bangga menjadi sosok yang diidentikkan dengan tokoh-tokoh besar di masa yang telah berlalu. Dia dapat meraih amat banyak dukungan untuk meraih kedudukan tertinggi di tengah masyarakat luas.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun menjadi sosok yang memiliki popularitas jauh mengatasi tokoh-tokoh lain di tengah masyarakat, orang akan sadar bahwa makin terkenal seseorang makin besar dan berbahaya pula tantangan dan bahaya hidupnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yang amat terkenal dan diterima masyarakat luas sebagai pejuang kebaikan umum akan sadar dan siaga menerima risiko hidup karena adanya kekuatan kelompok yang dikuasai oleh jiwa kemapanan dan nafsu kekuasaan.

Ah, kalau banyak pendukung tak akan ada yang merecokinya.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...