Santa Skolastika, Perawan
Kamis, 10 Februari 2022
Markus 7:24-30
24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. 25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada yang beranggapan bahwa untuk beriman orang harus tekun beragama. Di dalam agama orang akan menemukan Tuhan.
- Tampaknya, ada yang beranggapan bahwa untuk beriman orang harus taat pada apapun yang diatur oleh agama. Orang harus menjalani wajib agama dan menjauhi yang menjadi larangan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun agama menghadirkan sarana untuk menghayati iman, orang sadar bahwa kesungguhan orang percaya pada Tuhan datang terutama dari kerendahan hati dan kesediaan direndahkan oleh orang lain serta hidup yang terbiasa tidak amat mementingkan diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kesediaan merendah dan direndahkan adalah jalan kemuliaan hidup.
Ah, orang harus berjuang mendapatkan penghargaan agar lancar dalam mencari nafkah.
No comments:
Post a Comment