Saturday, February 12, 2022

Lamunan Pekan Biasa VI

Minggu, 13 Februari 2022

Lukas 6:17.20-26

17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. 23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. 24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. 25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. 26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, tak sedikit orang mengaitkan kebahagiaan dengan kesenangan. Kalau mengalami rasa senang orang bisa menganggap sedang berbahagia.
  • Tampaknya, tak sedikit orang mengaitkan kebahagiaan dengan keberhasilan. Orang bisa merasa bahagia karena berhasil mengalami apapun yang diinginkan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun selalu mendapatkan apapun yang disenangi, orang belum tentu mengalami kesungguhan berbahagia yang sejatinya merupakan buah hidup model nabi yang selalu berjuang demi kebaikan umum walau harus mengalami korban dan derita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kebahagiaan sejati justru datang ketika orang mengusahakan kebahagiaan bersama.

Ah, bahagia itu yang jelas kalau hati merasa senang.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...