Wednesday, February 23, 2022

Lamunan Pekan Biasa VII

Kamis, 24 Februari 2022

Markus 9:41-50

41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. 49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. 50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa kini adalah jamannya persaingan. Orang harus punya kemampuan sendiri.
  • Tampaknya, orang dapat disebut bermutu kalau mampu mandiri tak tergantung pada orang lain. Bahkan orang sungguh bermutu kalau mampu mengungguli banyak pesaing.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun yang disebut hebat berkualitas tinggi adalah yang dapat unggul di antara banyak orang lain, orang baru sungguh bermutu kalau punya hati tenang penuh kedamaian dan bisa mengakomodasi siapapun termasuk yang berseberangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dapat bergaul baik dengan siapapun.

Ah, asal masih ikut iuran kampung orang sudah dapat dikatakan baik.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...