Saturday, February 26, 2022

Lamunan Pekan Biasa VIII

Senin, 28 Februari 2022

Markus 10:17-27

17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada keyakinan bahwa manusia pada dasarnya baik. Sekalipun punya otak, hati, dan insting seperti hewan, manusia dapat memfungsikannya jauh di atas binatang.
  • Tampaknya, otak manusia dapat dipakai bernalar, instingnya untuk berperasaan, dan hatinya untuk menimbang-nimbang. Manusia bisa mengolah diri sehingga mampu hidup di manapun dan dalam keadaan apapun.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mampu memikir, merasa, dan menghendaki yang baik, kebaikan manusia bukan datang dari dirinya sendiri namun dari keterbukaan dan kebersatuannya dengan Tuhan sumber segala macam kebaikan yang bertahta dalam relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kebaikannya adalah pancaran kebaikan Tuhan Satu-satunya kebaikan.

Ah, bagimanapun juga manusia punya kebaikan sehingga ada lomba kehebatan dalam berbagai bidang.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...