Monday, March 29, 2021

Rama Domus Ikut Mengecap Rekoleksi


Pada makan siang Senin 29 Maret 2021 Rm. Hartanta, direktur Domus Pacis, memberikan sebuah pengumuman: "Mangke misa wiwit jam gangsal sing mimpin biasa Rm. Yadi. Bibar misa jam setengah enem lajeng wonten rekoleksi. Sing mboten badhe tumut saget lenggahan wonten kamar. Jam setengah pitu nedha dalu" (Nanti misa dimulai jam 5 sore dipimpin oleh Rm.Yadi yang biasa punya urutan pada hari Senin. Jam 17.30 ada rekoleksi. Yang tidak ingin ikut bisa kembali ke kamar. Jam 18.30 makan malam). Misa komunitas Domus Pacis sebenarnya biasa jam 18.00. Tetapi pada Senin sore dan Selasa pagi ada Rekoleksi Persiapan Pembaruan Janji Imamat dan Perayaan Ekaristi Pemberkatan Minyak Krisma. Maka misa komunitas diajukan ke jam 17.00. Pelaksanaan rekoleksi yang didampingi oleh Rm. BS Mardiatmadja SJ untuk hari Senin berlangsung 90 menit dari jam17.30 hingga 19.00. Tetapi untuk para rama lansia di Domus Rm. Hartanta memutuskan untuk tidak ikut secara utuh, karena makan malam tetap dijalankan pada jam 18.30.

Misa komunitas yang dijadualkan pada jam 18.00 biasa terjadi tidak tepat waktu. Ketidaktepatan waktu untuk para rama tidak berarti terlambat lebih dari jam sesuai jadual. Untuk Domus Pacis tidak tepat waktu berarti selalu diawali sebelum jam jadual. Para rama biasa sudah siap antara 15 hingga 10 menit sebelum jam 18.00. Dan kalau semua sudah ada, rama yang bergiliran memimpin langsung memulai. Pada sore sebelum jam 17.00 Rm. Yadi juga sudah mulai pada jam 16.50. Selain para rama ada 3 orang ibu relawan yang ikut, yaitu Bu Riwi, Bu Rini, dan Bu Titik Waluyanti. Sesudah misa Rm. Hartanta dan Mas Hari menyiapkan tayangan rekoleksi dalam jaringan zoom dengan televisi besar 63in. Ini adalah TV yang sedianya untuk ruang rekreasi di Domus Pacis Santo Petrus Kentungan. Ternyata,kecuali Rm. Tri Wahyono, semua rama yang biasa misa dan makan bersama ikut rekoleksi. 

Ketika tayangan rekoleksi sudah sambung, acaranya baru pengantar. Di sini 3 orang ibu meninggalkan kapel karena tidak mengikuti rekoleksi. Rm. Mardiatmadja kemudian menyampaikan refleksinya dengan model narasi yang terpusat pada sekitar penghayatan iman Santo Yusup dan kenangan pengalaman di Keuskupan Agung Semarang ketika Rm. Soegijopranata SJ menjadi imam di Bintaran. Model kehidupan jemaat Kring atau Lingkungan menjadi tanda terbukanya Gereja dan masyarakat desa dan kampung sekitarnya. Di sini terjalinlah kehidupan bersama "imamat umum" (semua orang yang beriman kepada Kristus dengan pembaptisan) dan "imamat tahbisan" (kaum hirarki). Ketika sampai pada bagian tanya jawab dan atau sharing pengalaman, para rama Domus mengundurkan diri dan menuju kamar makan. Rekoleksi daring ini diteruskan pada hari Selasa 29 Maret 2021 dari jam 08.30 hingga 12.30 dengan jeda istirahat jam 10.30-11.00. Acara yang ditayangkan lewat TV dari jam 08.30-10.45. Rm. Ria dan Rm. Priyanto datang sesudah 30 menit mulai. Sedang Rm. Suntara, Rm. Tri Haartono dan Rm. Jaya meninggalkan kapel pada selewat jam 10.00. Yang tetap ada di kapel sampai selesai adalah Rm. Harto, Rm.Yadi, Rm. Ria, Rm. Pri, Rm. Bambang, dan Rm. Hartanta. 

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...