diambil dari https://food.detik.com/info-kuliner/d-5126773
Jajanan Ndeso Ngangeni
Senin, 10 Agu 2020 12:30 WIB
Jakarta - Terbuat dari singkong, getuk lindri ternyata memiliki fakta menarik. Mulai dari sejarah, arti nama hingga gerebek.
Getuk lindri merupakan jajanan tradisional yang berasa dari Magelang, Jawa Tengah. Jajanan ini memiliki tampilan yang cantik karena dibuat berwarna-warni. Kemudian disajikan dengan taburan kelapa parut.
Banyak yang belum tahu bahwa terciptanya getuk lindri pada saat itu karena masyarakat Jawa mengalami kesulitan mendapat beras. Karenanya mereka menggantinya dengan singkong yang diolah jadi getuk lindri.
Nah, karena latar belakang terciptanya getuk lindri itulah yang membuat jajanan tradisional ini memiliki filosofi yang menarik. Bahkan, masyarakat Magelang punya tradisi unik yang melibatkan ribuan getuk lindri.
Berikut 5 fakta tentang getuk lindri.
1. Sejarah Getuk Lindri
Getuk lindri Foto: iStock
Jajanan ndeso ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan tersebut, masyarakat Indonesia mengalami kesulitan untuk mencari makanan pokok seperti beras. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia menggantinya dengan singkong.
Pada saat itu singkong banyak tumbuh di sekitar pemukiman masyarakat. Kemudian, singkong tersebut diolah menjadi getuk lindri. Pembuatan getuk lindri dari singkong itu dipelopori oleh seseorang yang berasal dari Desa Karet, Magelang Jawa Tengah bernama Mbah Mohtar. .
Oleh karena itu getuk lindri dikenal sebagai jajanan tradisional khas Magelang Jawa Tengah. Saat itu, Mbah Mohtar membuat getuk lindri dengan tampilan yang menarik dan rasanya pun enak.
2. Arti Nama Getuk Lindri
Getuk lindri Foto: iStock
Terdapat sejarah menarik dibalik nama getuk lindri. Nama 'getuk' sendiri diambil dari suara 'tuk-tuk' yang dihasilkan dari kegiatan menumbuk singkong hingga halus. Sementara nama 'lindri' diambil dari proses pembuatan getuk lindri, tepatnya adonan singkong digulung.
Menurut J. FX. Hoery seorang sejarawan, nama 'lindri' berasal dari nama alat penggulung dari getuk itu sendiri. Adonan singkong diproses hingga halus, lalu keluar dari lindri dalam bentuk gulungan kecil dan memanjang.
Selain itu adonannya juga terdapat serat-serat. Sekilas bentuknya seperti mie yang kemudian dibentuk menjadi persegi atau gulungan bulat dan dipotong sesuai dengan selera masing-masing.
3. Keunikan Getuk Lindri
Getuk lindri Foto: iStock
Getuk lindri biasanya diberi topping berupa kelapa parut. Selain itu, getuk lindri juga memiliki ciri khas yang menjadi keunikan tersendiri. Ciri khas tersebut ada pada warna pada adonan getuk lindri.
Umumnya, jajanan ndeso satu ini memiliki tiga warna seperti krem, merah muda dan hijau. Warnanya dibuat cerah, sehingga menarik perhatian semua orang dan membuat penasaran untuk mencicipinya. Namun, semakin berjalannya waktu, warna getuk lindri semakin bervariasi.
Sekarang banyak orang yang membuat getuk lindri dengan warna sesuai dengan selera masing-masing. Selain warnanya, ciri khas getuk lindri juga ada pada aromanya. Getuk lindri memiliki aroma yang khas karena adanya perpaduan antara singkong, daun pandan dan kelapa.
4. Filosofi Getuk Lindri
Getuk lindri Foto: iStock
Di samping rasanya yang enak, getuk lindri memiliki filosofi yang mendalam. Menurut masyarakat Jawa, getuk lindri merupakan lambang dari kesederhanaan. Mengingat bahan pembuatannya terbuat dari singkong yang dulu tercipta karena sebagai pengganti beras.
Selain itu, getuk lindri juga mengajarkan masyarakat Jawa untuk selalu bersyukur pada hal sederhana di sekitar kita dan bisa menjadi bermanfaat. Kini getuk lindri banyak dijual di pasar-pasar tradisional.
Karenanya, getuk lindri juga dikenal sebagai jajanan pasar. Selain itu, ada juga penjual getuk lindri yang menggunakan gerobak dan berkeliling. Biasanya penjual gerobak itu akan menyalakan musik dangdut selama berkeliling.
5. Tradisi Gerebek Getuk di Magelang
Getuk lindri Foto: iStock
Magelang, sebagai tempat di mana getuk lindri tercipta memiliki tradisi unik. Tradisi tersebut berkaitan dengan getuk lindri, oleh karena itu tradisi ini dikenal dengan sebutan Gerebek Getuk. Gerebek Getuk biasanya diadakan di alun-alun kota Magelang.
Diadakannya tradisi Gerebek Getuk juga sebagai tanda hari jadi kota Magelang. Dalam tradisi ini, nantinya getuk-getuk akan disusun menggunung. Tampilannya cantik karena getuknya dibuat dengan warna-warna cantik. Ada dua gunungan getuk yang dibuat, yaitu gunungan lanang (laki-laki) dan gunungan wadon (perempuan).
Kedua gunungan getuk tersebut memiliki perbedaan. Gunungan laki-laki dibuat dengan ujung berbentuk lancip, sementara gunungan perempuan berbentuk bulat. Kedua gunungan itu akan diarak dan nantinya akan diperebutkan oleh masyarakat yang menyaksikan.
Bagi masyarakat Magelang, Gerebek Getuk merupakan lambang dari kemakmuran. Tradisi ini bertujuan untuk menambah rasa persatuan dan kekompakan antara masyarakat Magelang. Selain itu juga menjadi daya tarik wisatawan lokal.
No comments:
Post a Comment