Tenaga kerja Domus Pacis ada dua macam: tenaga umum dan pramurukti. Tenaga umum masuk Domus secara langsung berhubungan dengan penanggungjawab rumah. Salah satu dari mereka adalah karyawan Keuskupan Agung Semarang yang ditempatkan di Domus Pacis, yaitu Pak Tukiran. Sedang tenaga umum lain adalah Mas Hari, Mas Abas, Mas Ardi, dan Mbak Yanti. Khusus untuk Mbak Yanti, dia hanya bertugas cuci dan setrika. Tentang pramurukti, mereka adalah tenaga kontrak milik RS Panti Rini Kalasan. Pada saat ini ada 5 orang pramurukti, yaitu Mbak Tri, Mbak Pipit, Mas Fallah, Mas Siswanto, dan Mas Krisa. Memang, sejak Januari 2021 selama belum pindah ke Kentungan ada tenaga khusus masak yang bernama Mbak Sri Handoko. Salah satu tugas tenaga kerja Domus adalah mendorong kursi roda yang memuat para rama tua. Rm. Supriyanto memang tidak berkursi roda. Tetapi selalu ada pramurukti yang memandu dalam berjalan kemanapun karena sudah mengalami disorientasi ruang dan bahkan waktu. Rm. Bambang yang sudah berkursi roda pada umumnya mandiri memutar rodanya dengan bantuan tangan kiri kanan. Rm. Yadi kadang sendiri berkursi roda dan kadang didorong. Selain Rm. Harto, yang biasa berkursi roda didorong oleh karyawan umum, sedang rama-rama lain biasa didorong oleh pramurukti.
Parade iring-iringan kursi roda juga terjadi pada menjelang makan pagi hari Senin 22 Maret 2021. Tetapi pada pagi ini terjadi hal yang cukup membuat suasana menjadi cukup meriah. Tujuh rama, dari sembilan orang rama yang biasa makan bersama, sudah berada di kamar makan. Bahkan Rm. Hartanta, direktur Domus, sudah tampak sibuk untuk beberapa rama. Tiba-tiba para rama dan tenaga Domus yang ada di kamar makan tersentak oleh hadirnya Rm. Bambang. Tentu saja dia masuk dengan kursi rodanya. Tetapi Rm. Bambang masuk dengan seseorang khusus yang mendorong kursi rodanya. "Weeeee, ada pramurukti baru!" seru Rm. Hartanta yang langsung mengarahkan HP-nya ke Rm. Bambang dan pendorongnya untuk mengambil gambar. Semua tertawa terbahak-bahak, karena yang disebut "PRAMURUKTI BARU" adalah Rm. Suntara. Itu terjadi disebahkan ketika Rm. Bambang mau keluar menuju kamar makan, dia melihat Rm. Suntara berjalan lewat kamarnya. "Nek wis isa mlaku kaya ngono kuwi, isa pa nyurung aku?" (Apakah kalau sudah dapat berjalan, kamu bisa mendorong aku?" tanya Rm. Bambang yang langsung dijawab oleh Rm. Suntara "Kuwat wae" (Aku kuat). Maka pagi itu Rm. Suntara menjadi pramurukti Rm. Bambang ha ha ha .....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment