Saturday, March 6, 2021

Sabtu Kuliner?

Di antara para rama Domus Pacis ada yang memiliki acara rutin mengunjungi keluarga. Rm. Hartanta, Direktur Domus, paling tidak sebulan sekali pergi ke Semagung daerah Sendangsono. Beliau masih memiliki seorang ibu dan ada saudara dan kemenakan yang tinggal di situ. Rm. Suntara juga rutin ke rumah asalnya yang seperti Rm. Hartanta juga berada di wilayah Paroki Promasan. Adik dan keluarga kemenakan biasa mendapatkan kunjungan dari Rm. Suntara. Kalau Rm. Hartanta biasa bermobil sendiri, Rm. Suntara selalu diantar oleh Mas Fallah, salah satu pramurukti, dengan mobil Domus. Rm. Bambang, yang sebelum pandemi covid-19 biasa pergi pelayanan, sejak 20 Maret 2020 biasa ngendon di kamarnya.

Pada suatu hari Rm. Bambang berkata kepada para rama ketika makan bersama "Aku arep piknik" (Aku akan berdarmawisata). "Arep neng ngendi?" (Akan kemana?) tanya Rm. Suntara yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Neng Muntilan" (Ke Muntilan). Rm. Hartanta dan Rm. Suntara tertawa sementara Rm. Tri Hartana dan Rm. Harta hanya tersenyum. "Piknik kok mung neng Muntilan" (Masakan piknik hanya ke Muntilan) ejek Rm. Suntara. Rm. Bambang menyahut "Sing pokok wisata kuliner" (Yang pokok kulinernya). Ketika Rm. Hartanta bertanya "Badhe tumbas napa?" (Akan membeli apa?), Rm. Suntara berkata "Paling ya mung panganan ra umum lan murah. Wong pesta wae ya mung bubur" (Paling-paling makanan yang tidak lazim dan murah. Bukankah pesta saja ya hanya bubur). Pada waktu ditanya kapan akan pergi, Rm. Bambang menjawab "Suk Setu. Libure Rini kan dina Setu" (Besuk Sabtu sesuai hari tidak kerja Bu Rini). Kini Bu Rini, salah satu relawati Domus, siaga menyopiri mobil kalau Rm. Bambang akan pergi). Memang, pada hari Sabtu pagi 6 Maret 2021 Rm. Bambang diantar oleh Bu Rini menuju Muntilan. Tujuannya hanya Museum Misi Muntilan untuk mengambil kuwih maha. Itu adalah makanan tradisional yang kini memang sudah langka. Mas Gito, karyawan Museum, membantu mencarikan. Sebetulnya Rm. Bambang juga ingin membeli randha sisik. Tetapi, kata Mas Gito sesudah mencari informasi, pembuatnya sudah meninggal. Rm. Bambang membeli cukup banyak kuwih maha untuk oleh-oleh bagi para rama dan karyawan Domus Pacis.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...