Thursday, March 4, 2021

Lamunan Pekan Prapaskah II

Jumat, 5 Maret 2021

Matius 21:33-43.45-46

33. "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. 45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, para tokoh agama biasa dipandang sebagai golongan yang amat serius ber-Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang biasa menghubungkan segalanya dengan Tuhan.
  • Tampaknya, para tokoh agama biasa menghadirkan patokan-patokan hidup untuk menjadi dekat dengan Tuhan. Patokan-patokan itu menjadi pegangan orang umum untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, walau jadi tokoh agama, kalau terlalu sibuk dengan tata agama orang justru bisa bersikap abai Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dalam menjalani berbagai kegiatan keagamaan dan bahkan menjadi tokoh agama, kalau tanpa landasan kebiasaan batin menangkap dinamika ilahi dalam kehidupan kongkret, yang terjadi justru dapat menjadi penyingkir bahkan musuh Tuhan.

Ah, asal aktif agama orang pasti dekat Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...