Sunday, March 21, 2021

Lamunan Pekan Prapaskah V

Senin, 22 Maret 2021

Yohanes 8:1-11

1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar   mereka.  3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.  4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.  5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.  Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"  6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai  Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.  Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.  7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa , hendaklah ia yang pertama melemparkan batu   kepada perempuan itu. "  8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.  9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"  11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau .  Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi  mulai dari sekarang."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa Tuhan itu Mahaadil. Kemahaadilan-Nya sering dihubungkan dengan sikapnya memberi pahala pada yang baik dan menghukum yang berdosa tidak berdasarkan relasi senang dan tidak senang.
  • Tampaknya, Tuhan akan menjatuhkan hukuman pada pendosa berdasarkan perbuatan yang amoral. Kaum amoral adalah golongan orang-orang yang melanggar norma-norma susila.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tidak memandang muka dalam bertindak, kesejatian ilahi yang mahaadil selalu menjadi wujud hati kasih yang menghendaki keselamatan siapapun terutama kaum pendosa. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami Tuhan bukan sebagai penghukum tetapi sebagai mahapemaaf, dan kalau ada orang ternista dalam hidupnya itu adalah karena sikap hidupnya yang menolak kehidupan kasih.

Ah, bagaimanapun juga pendosa akan mengalami hukuman Tuhan berupa neraka.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...