Tuesday, March 9, 2021

Hati-Hati, Lansia Jangan Banyak Minum Air Putih, ini Kata Ahli

diambil dari https://gaya.tempo.co/read/1043307

Reporter: 
Editor: 

Mitra Tarigan


Ilustrasi air dan kesehatan. Shutterstock

TEMPO.COJakarta - Minum air putih tampaknya adalah aktivitas yang biasa dan menyehatkan. Sedari kecil, guru dan orang tua selalu mengajarkan untuk banyak minum air putih demi kesehatan tubuh.

Tapi konsumsi air putih ternyata bisa membahayakan, khususnya bagi orang tua. "Kalau sehari minum 2-3 liter, bisa jatuh hingga patah kaki," ujar dokter spesialis ginjal dan hipertensi, Parlindungan Siregar dalam keterangan persnya melalui pesan singkat Senin 18 Desember 2017. 

Patah kaki mungkin tak apa-apa bagi anak muda, tapi untuk para lansia, patah tulang artinya akan cacat di sisa hidupnya. Sebab metabolisme dan pemulihan sakit pada manula terjadi sangat lambat.

Parlindungan menjelaskan bahwa meminum air putih yang tampaknya sederhana bisa juga menjadi penyebab hilangnya kesadaran yang berujung jatuh tiba-tiba. Prosesnya adalah penurunan kadar natrium.

Pada orang yang berusia di atas 50-60 tahun biasanya mereka memiliki kadar natrium yang rendah dalam darah, atau dikenal dengan hiponatremia. Selain itu, fungsi ginjal mereka pun sudah turun. Akibatnya, air putih yang masuk ke tubuh semakin menurunkan kadar natrium dalam darah. Secara perlahan, turunnya kadar natrium ini menyebabkan kantuk sehingga manula bisa tiba-tiba terjatuh.

Parlindungan memiliki seorang pasien manula yang selalu diantarkan keluarga karena acap jatuh. Ketika diteliti, ternyata sang nenek memiliki penyakit ginjal dan sering diminta untuk minum air putih oleh keluarganya. "Saya minta untuk dikurangi, keluarganya protes, tapi setelah dijelaskan, mereka pun menjalankan perintah," ujar Parlindungan. 

Tak lama, ia pun jarang melihat perempuan 70 tahun tersebut dibawa ke rumah sakit karena terjatuh. Menurut Parlindungan, untuk usia lanjut di atas 50 tahun, konsumsi air putih maksimal hanya 1,5 liter. Angka tersebut diperoleh dari hasil penelitiannya sendiri sekitar 4 tahun silam terhadap para penghuni panti werda di Jakarta.

Selama ini yang masyarakat tahu tentang kebutuhan cairan tubuh sehari-hari adalah sebanyak dua liter air putih. Tapi, ternyata takaran ini tidak berlaku untuk semua orang, seperti lansia misalnya. "Untuk lansia maksimal 1,5 liter minimal 1 liter. Kalau terlalu banyak, garamnya turun," katanya

Ia menjelaskan hal ini merupakan salah satu penyebab banyaknya lansia yang mengalami patah kaki karena natrium di darahnya menurun akibat minum terlalu banyak. Kelebihan asupan cairan ternyata tidak hanya dialami oleh para lansia. Usia dewasa yang mengonsumsi air secara berlebih juga dapat mengalami gangguan kesehatan.

"Ada orang masuk emergency karena kejang-kejang. Ternyata garamnya rendah sekali. Ukuran normalnya 140, dia hanya 100. Ketika ditanya ternyata dia mengonsumsi air tiga liter bahkan sampai lima liter sehari," kata Parlindungan.

Parlindungan juga menganjurkan, untuk orang dewasa di bawah 60 tahun, asupan  dua liter air putih per hari sudah cukup. Tapi, jika aktivitasnya tinggi, asupan cairan harus ditambah lagi. "Kalau dia olahragawan kebutuhannya akan lebih banyak," kata Parlindungan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...