diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 April 2017 Diperbaharui: 19 April 2017 Hits: 6234
- Perayaan30 Maret
- LahirHidup pada akhir abad ke-3
- Kota asalRoma, Italia
- Wafat
- Martir | Dihukum mati di Roma pada tahun 288 M
- Beatifikasi-
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Santo Tiburtius kemudian tertangkap dan tewas dihukum mati bersama saudaranya Santo Valerianus. Suaminya Castulus juga tertangkap setelah dikhianati oleh seorang kristen yang murtad bernama Torquatus. Castulus dibelenggu dan dibawa ke hadapan prefek (walikota) Roma bernama Fabianus. Ia kemudian disiksa lalu dieksekusi mati dengan cara dikubur hidup-hidup dalam sebuah lubang pasir, di Via Labicana disebelah tenggara kota Roma.
Setelah kemartiran suaminya yang terjadi pada tahun 286 M, Irene tetap melanjutkan karyanya. Ia memberi perlindungan kepada umat Kristen dan berupaya memberi penguburan yang layak bagi para martir yang tewas di tangan para algojo atau tewas mengenaskan dalam arena Gladiator karena dicabik-cabik binatang buas.
Saat Santo Sebastianus tertangkap dan dihukum mati, Irene berhasil memperoleh tubuh perwira tersebut untuk dimakamkan dengan layak. Namun ia menemukan Sebastianus ternyata masih hidup walau disekujur tubuhnya tertancap puluhan anak panah. Ia membawa Sebastianus ke rumah perlindungan dan mengobati luka-lukanya. Setelah Sebastianus pulih, Irena membujuknya agar menyelamatkan diri keluar kota. Namun Sebastianus tidak hendak melarikan diri. Ia malah mendatangi Kaisar Diokletianus dan mendesaknya untuk menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristiani. Keberaniannya ini membuat ia kembali ditangkap, didera lalu dipengggal lehernya.
Menyusul kemartiran Sebastianus, Irene juga ditangkap dan dihukum mati sebagai martir Kristus yang jaya. Kemartiran mereka terjadi pada sekitar tahun 288 M. Kisah santa Irene menyelamatkan Santo Sebastianus menjadi subyek lukisan para pelukis kenamaan dari masa ke masa.(qq)
No comments:
Post a Comment